Menurut informasi terbaru dari ABBANK, per 30 November 2025, akumulasi laba sebelum pajak bank mencapai VND3.400 miliar, hampir dua kali lipat dari rencana tahunan. Mobilisasi nasabah ABBANK juga mencapai VND155.000 miliar, mencapai 135% dari rencana tahunan, memastikan sumber daya untuk pertumbuhan kredit di akhir tahun. Kredit yang disalurkan mencapai lebih dari VND127.000 miliar, setara dengan hampir 100% dari rencana tahunan. Hal ini menjadi dasar penting bagi pasar untuk memperkirakan ABBANK akan melampaui rencana tahunan dan memasuki siklus akselerasi baru mulai tahun 2026.
ABBANK mengendalikan kualitas portofolio pinjamannya dengan baik.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa efisiensi operasional tidak hanya membaik setiap triwulan tetapi juga membentuk tren kenaikan berkelanjutan seiring dengan upaya optimalisasi biaya yang dilaksanakan ABBANK ke arah yang benar dan dengan cara yang semakin efektif.
Sebelumnya, laporan keuangan konsolidasi ABBANK untuk kuartal ketiga tahun 2025 mencatat laba sebelum pajak lebih dari VND 646 miliar pada kuartal tersebut, sehingga angka kumulatif 9 bulan menjadi sekitar VND 2.319 miliar, meningkat 8 kali lipat dibandingkan periode yang sama.
Berdasarkan Laporan Keuangan triwulan ketiga, per 30 September 2025, total pendapatan operasional Bank mencapai VND 5.274 miliar; rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) menurun tajam menjadi sekitar 33%, menunjukkan peningkatan pendapatan bank sekaligus pengendalian biaya yang efektif. Selain itu, indeks pengembalian ekuitas (ROE) mencapai 16,5%, mendekati level bank-bank komersial terkemuka saat ini. Skala operasional juga meningkat signifikan. Pada akhir triwulan ketiga, mobilisasi nasabah meningkat sekitar 34% dibandingkan periode yang sama tahun 2024; total aset mencapai VND 204.576 miliar (naik sekitar 25% dibandingkan periode yang sama), dan kredit yang disalurkan meningkat sekitar 14%.
Menganalisis laporan keuangan ABBANK secara mendalam, para ahli KIS Securities sangat menghargai peningkatan kualitas kredit, terutama dalam konteks pasar perbankan yang menghadapi banyak tantangan terkait risiko aset.
Secara spesifik, laporan keuangan ABBANK menunjukkan bahwa utang jangka pendek mendominasi dengan VND 62.276 miliar (57,8%), diikuti oleh utang jangka panjang sebesar VND 24.590 miliar (22,8%) dan utang jangka menengah sebesar VND 20.705 miliar (20,4%). Struktur ini menunjukkan bahwa ABBANK memprioritaskan sumber modal yang fleksibel dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan pinjaman jangka pendek di sektor ritel dan usaha kecil dan menengah.
Rasio utang macet dalam laporan keuangan adalah 1,7%, turun dari 2,53% pada akhir tahun 2024. Penurunan tajam rasio utang macet dalam konteks pertumbuhan kredit merupakan sinyal positif yang menunjukkan bahwa ABBANK mengendalikan kualitas portofolio pinjamannya dengan baik.
Cadangan risiko kredit per akhir kuartal ketiga tahun 2025 mencapai VND 1.232 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama. Peningkatan cadangan ini menunjukkan komitmen ABBANK untuk memperkuat ketahanan terhadap potensi risiko kredit.
Penurunan rasio kredit macet dan peningkatan pencadangan merupakan bukti strategi manajemen risiko kredit yang efektif. Hal ini menciptakan fondasi yang kokoh bagi ABBANK untuk terus mengembangkan kredit secara berkelanjutan di kuartal-kuartal mendatang. Perspektif analis menekankan aspek ini karena kualitas kredit merupakan faktor inti yang mencerminkan tingkat keamanan dan keberlanjutan operasional perbankan.
Dorongan dari peningkatan modal
Pada tahun 2026, Majelis Nasional menyetujui target pertumbuhan PDB dua digit, dengan berbagai solusi untuk mendorong perkembangan ekonomi swasta, yang merupakan basis nasabah utama ABBANK. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit Bank masih sangat tinggi, sementara modal yang dimobilisasi dan simpanan nasabah telah meningkat tajam, menciptakan fondasi yang kokoh bagi Bank untuk memperluas penyaluran kredit, mengembangkan produk dan layanan, serta meningkatkan kualitas aset.
Langkah yang diperhatikan oleh investor di ABBANK adalah disetujuinya peningkatan modal dasar sebesar VND3.622 miliar, yang diharapkan akan meningkatkan modal dasar ABBANK menjadi hampir VND14.000 miliar. Peningkatan modal ini dianggap sebagai "batu loncatan strategis", yang membantu ABBANK memperluas saldo kredit dan meningkatkan daya saingnya, terutama dalam konteks permintaan modal di pasar bisnis dan individu yang terus meningkat.
Sumber modal baru ini mendukung bank untuk memperluas ruang kredit, berinvestasi dalam teknologi, serta mengembangkan produk dan layanan. Peningkatan modal dasar yang dipadukan dengan laba yang tinggi memberi ABBANK lebih banyak ruang untuk memperluas kredit sekaligus memastikan keamanan modal. Setelah peningkatan modal, ABBANK memiliki posisi yang "lebih besar dan lebih stabil", yang menguntungkan untuk mencapai tujuan-tujuan strategis seperti perluasan jaringan, digitalisasi operasional, dan peningkatan layanan pengalaman nasabah.
Faktor lain yang dinilai positif oleh pasar adalah pengumuman restrukturisasi kepemimpinan senior ABBANK, di mana Bapak Vu Van Tien kembali menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi dan memimpin langsung bank dalam kegiatan strategis. Hal ini dianggap sebagai "langkah tepat waktu", yang membantu memperkuat kapasitas tata kelola dan meningkatkan transparansi—faktor kunci yang memengaruhi valuasi bank dan ekspektasi pertumbuhan saham ABB.
Perubahan dalam struktur modal, sumber daya manusia dan efisiensi operasional menempatkan ABBANK pada fase pengembangan baru, dengan prospek positif bagi bank dan saham ABB.
Sumber: https://thoibaonganhang.vn/abbank-cai-thien-chat-luong-tin-dung-tang-du-phong-va-cung-co-nen-tang-an-toan-von-174535.html






Komentar (0)