Pada lokakarya "Transformasi digital dalam pelatihan dan penelitian di bidang pengobatan tradisional" pada 14 November di Hanoi yang diselenggarakan oleh Akademi Pengobatan Tradisional Vietnam, Bapak Nguyen Ngo Quang, Direktur Departemen Sains, Teknologi, dan Pelatihan, Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa transformasi digital merupakan tren yang tak terelakkan dan tidak dapat diabaikan.

Dr. Nguyen Ngo Quang - Direktur Departemen Sains, Teknologi dan Pelatihan, Kementerian Kesehatan
Saat ini, Kementerian Kesehatan dan Departemen Sains, Teknologi, dan Pelatihan sedang dalam proses finalisasi Rancangan Undang-Undang Kecerdasan Buatan, khususnya penerapan kecerdasan buatan di bidang medis. Bapak Nguyen Ngo Quang menekankan bahwa etika dalam penerapan AI sangat penting karena berkaitan dengan kesehatan manusia.
Bapak Nguyen Le Phuc, Wakil Direktur Departemen Sains, Teknologi, dan Pelatihan, Kementerian Kesehatan, juga menegaskan aspek positif penerapan AI dalam pemeriksaan dan perawatan medis, seperti mendukung diagnosis citra, menganalisis rekam medis, dan memprediksi risiko penyakit. Namun, Bapak Phuc juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai isu-isu etika yang sangat penting dalam penerapan AI. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan secara berkala bekerja sama dengan komite perancang rancangan Undang-Undang Kecerdasan Buatan yang terkait dengan bidang medis.
Bapak Hoang Viet Anh, Wakil Direktur Pusat Manajemen Mutu Pemeriksaan dan Perawatan Medis, Rumah Sakit Bach Mai, memaparkan model "rumah sakit AI, rumah sakit virtual, rumah sakit pintar". Bapak Hoang Viet Anh mengatakan bahwa AI membantu mengelola dan menganalisis data dalam jumlah besar. Rumah Sakit Bach Mai saat ini memiliki sekitar 12.000 hingga 14.000 rekam medis pasien per hari. AI akan membantu menciptakan gudang data yang hidup, saling terhubung, dan mempersonalisasi perawatan.

Delegasi yang menghadiri lokakarya
Namun, Bapak Hoang Viet Anh juga menyoroti tantangan keamanan data. Kekhawatiran terbesarnya adalah apakah AI dapat mengungkap atau menyebarkan data, mengingat data medis dan data terkait pasien merupakan sumber daya yang sangat berharga.
"Saat memasukkan data ke gudang data atau model AI untuk diproses dan menerima produk yang bermanfaat, pertanyaannya adalah: Apakah data tersebut akan bocor atau tersebar di kemudian hari? Ini adalah masalah yang perlu dipecahkan sejak awal, tepat saat memasuki proses implementasi. Kita tidak bisa menunggu hingga insiden terjadi untuk menanganinya, karena akan sangat sulit," ujar Bapak Hoang Viet Anh.

Profesor Madya, Dr. Nguyen Quoc Huy, Direktur Akademi Pengobatan Tradisional Vietnam, berbicara di konferensi tersebut.
Selain itu, meskipun AI sangat membantu, kita harus selalu waspada, karena AI akan memiliki beberapa kelemahan, bahkan "mengarang cerita", menciptakan data dan referensi yang tidak nyata...
Bapak Hoang Viet Anh percaya bahwa jika kita bergantung pada AI, kita tanpa sengaja akan menemukan perawatan, rejimen, dan obat-obatan yang salah, bahkan yang berbahaya. Oleh karena itu, kita harus selalu memandang AI sebagai pendukung, perangkat pendukung, bukan sebagai sesuatu yang setara dengan manusia, dan terutama tidak bergantung padanya. AI tidak akan dapat menggantikan manusia, tetapi hanya mendukung kita untuk melakukan lebih banyak hal.
Profesor Madya, Dr. Nguyen Quoc Huy, Direktur Akademi Pengobatan Tradisional Vietnam, mengatakan: Akademi sedang membangun strategi pengembangan untuk menjadi "universitas digital" di bidang pengobatan tradisional, dengan tujuan menjadi model universitas utama yang akan diajukan kepada Kementerian Kesehatan dan Pemerintah pada kuartal keempat tahun 2026.
Akademi ini mempromosikan materi pembelajaran elektronik, bank pertanyaan daring; penerapan data besar dan AI dalam penelitian ilmiah; membantu dosen dan mahasiswa beradaptasi secara fleksibel antara tradisi dan teknologi.
Menurut Bapak Huy, bagi sektor kesehatan, ini bukan saja merupakan kebijakan utama, tetapi juga merupakan tren zaman yang tak terelakkan, yang mendorong inovasi dalam metode pelatihan, meningkatkan mutu penelitian, dan menerapkan teknologi untuk melayani kesehatan masyarakat dengan lebih baik lagi.
"Transformasi digital bukan sekadar melengkapi diri dengan teknologi baru, melainkan proses inovasi yang komprehensif, mulai dari manajemen, pengajaran, penelitian, hingga budaya berpikir dan belajar," tegas Bapak Huy.
Sumber: https://nld.com.vn/ai-giup-chung-ta-rat-nhieu-nhung-phai-luon-canh-giac-196251114174205124.htm






Komentar (0)