Salmon merupakan bahan wajib dalam setiap hidangan Bergen. Ikan ini ditangkap dari laut yang dingin, di mana airnya yang jernih dan bersih membantu dagingnya menjadi padat dan berlemak. Salah satu cara tradisional untuk mengolahnya adalah gravlaks, atau salmon acar. Orang-orang merendam ikan dengan garam, gula, dill, dan lada hitam, lalu menyimpannya di lemari es selama beberapa hari agar sedikit berfermentasi. Saat dimakan, ikan diiris tipis, sering disajikan dengan roti gandum hitam dan saus mustard madu. Ikan ini lembut, harum, sedikit manis, dan memiliki kandungan lemak yang rendah, menciptakan cita rasa khas wilayah Nordik.
Selain gravlak, salmon juga diasapi dengan metode tradisional. Ikan dibersihkan, diasinkan, dan digantung di rumah asap dingin, tempat asap kayu ek atau juniper menciptakan cita rasa yang khas. Proses pengasapan berlangsung antara 12 hingga 24 jam, memungkinkan ikan mempertahankan kelembapan, rasa manis, dan aroma alaminya. Salmon asap sering disajikan saat sarapan di Bergen, ditemani telur rebus dan roti gandum hitam.
Ikan kod juga merupakan bahan makanan khas Bergen. Sejak abad pertengahan, ikan kod kering – disebut ikan stok – telah diekspor dari Bergen ke seluruh Eropa. Kini, ikan kod tetap menjadi bagian utama dari banyak hidangan tradisional. Salah satunya adalah bacalao – semur ikan kod ala Mediterania – yang diadaptasi oleh penduduk Bergen menggunakan bahan-bahan lokal.
Ikan kod kering direndam dalam air hingga lunak, lalu direbus dengan tomat, kentang, bawang bombai, bawang putih, dan zaitun. Hidangan ini memiliki rasa yang sedikit asin, berlemak, dan aromatik, sangat cocok untuk hari yang dingin. Hidangan populer lainnya adalah perkedel ikan kod goreng. Ikan kod digiling, dicampur dengan tepung, telur, bawang bombai, dan rempah-rempah, kemudian dibentuk dan digoreng, disajikan dengan kentang rebus dan saus krim asam. Renyahnya bagian luar, lembutnya bagian dalam, dan aroma harum ikan kod menciptakan hidangan yang sederhana namun menarik.
Masakan Bergen merupakan perpaduan harmonis antara bahan-bahan segar dari laut dan metode memasak tradisional Nordik. Setiap hidangan bukan hanya pengalaman rasa, tetapi juga irisan budaya yang mencerminkan keterikatan masyarakat di sini dengan alam, sejarah, dan ritme kehidupan yang lambat di kota pelabuhan kuno.
Sumber: https://hanoimoi.vn/am-thuc-bergen-huong-vi-bien-ca-va-tinh-than-bac-au-716177.html






Komentar (0)