
Beberapa hari terakhir, di media sosial An Giang , muncul sebuah video berdurasi 1 menit yang memperlihatkan seorang siswa laki-laki kelas 10 diancam oleh sekelompok teman sekelasnya dan mulutnya disumbat pembalut wanita. Dalam video tersebut, sekelompok pemuda tersebut sering mengumpat, sehingga menimbulkan reaksi negatif. Banyak orang yang menonton video tersebut mengungkapkan kemarahan mereka atas tindakan sekelompok siswa laki-laki ini.
Menurut informasi awal, insiden tersebut terjadi pada tanggal 22 November, ketika siswa D.NQH dan D.NQD (kelas 10, SMA Hon Dat) beserta beberapa siswa lain dalam kelompok tersebut mencegat siswa VXH (kelas 10 yang sama) di Jalan Raya 80. Kelompok tersebut memblokir mobil dan memukuli siswa XH. Kemudian, QH dan D. menodongkan pisau dan memaksa siswa XH untuk masuk ke dalam kanal yang sepi.
Di sini, QH dan D. menggunakan helm dan tangan untuk memukul kepala XH. Kemudian, D. merekam video sambil memasukkan pembalut ke mulut XH.
Pada tanggal 24 November, Kepala Sekolah SMA Hon Dat meminta QH dan D. untuk menulis laporan. Keduanya mengakui seluruh kejadian tersebut. Menyadari bahwa insiden tersebut di luar kemampuan sekolah untuk menanganinya, Kepala Sekolah SMA Hon Dat mengundang polisi untuk turun tangan, tetapi hingga saat ini belum ada hasil.
Dewan sekolah juga berkoordinasi dengan wali kelas dan orang tua QH untuk mengunjungi dan mendorong XH agar kembali ke sekolah. Untuk siswa lainnya yang terlibat, pihak sekolah masih mengizinkan mereka bersekolah seperti biasa dan menunggu hasil investigasi polisi sebelum memutuskan tindakan lebih lanjut.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/an-giang-nam-sinh-lop-10-bi-ban-hoc-hanh-hung-post826488.html






Komentar (0)