![]() |
Aston Villa mengalahkan Arsenal 2-1 pada malam 6 Desember. |
Arsenal tahu mereka sedang memasuki ladang ranjau taktis. Mikel Arteta tahu Villa Park bukanlah tempat yang ideal bagi para penantang gelar juara untuk bermimpi. Selama tiga musim berturut-turut, Aston Villa telah meninggalkan luka yang menyakitkan bagi Arsenal: mulai dari mengejar ketertinggalan dua gol di Emirates, hingga serangan-serangan di menit-menit akhir yang membuka jalan bagi Man City untuk membalikkan keadaan.
Villa adalah musuh bebuyutan Arsenal
Kenangan tersebut bukan sekadar pengingat sejarah pertemuan yang timpang; kenangan itu juga mencerminkan kebenaran yang belum terungkap dari Arsenal: ketika panasnya persaingan gelar meningkat, mereka sering kali tergelincir di tempat yang salah.
Sebelum pertandingan pekan ke-15 Liga Primer Inggris pada malam 6 Desember, Arteta mengantisipasi segalanya: tim Villa yang telah memenangkan 12 dari 14 pertandingan terakhir, Unai Emery yang setajam pisau bedah, tim yang mencapai tingkat kepercayaan diri yang membuat setiap tribun di Villa Park ingin menelan lawan mereka. Namun, bahkan ketika mengantisipasi setiap skenario, Arteta tetap tidak dapat menetralkan energi luar biasa yang ditanamkan Emery ke dalam tim ini.
Villa tidak hanya semakin baik; mereka juga menantang definisi "kiper". Kemenangan kesembilan dalam 10 pertandingan, lagi-lagi dengan gol di menit ke-90+4 dalam pertandingan antara dua tim papan atas, tidak lagi memancarkan aura fenomenal. Villa memancarkan aura penantang yang ambisius, pendiam, keras kepala, dan cakap.
![]() |
Arsenal tumbang, membuat persaingan kejuaraan makin panas. |
Gol pembuka Matty Cash adalah gambaran sempurna dari tim Villa saat ini: berani, cepat, dan selalu siap memanfaatkan kelemahan sekecil apa pun. Beberapa menit setelah tembakan Declan Rice diblok bagai pisau, Cash sudah ada di sana pada saat yang tepat untuk menceploskannya melewati Raya.
Semuanya terjadi begitu cepat, begitu tepat, dan sepenuhnya sesuai skenario Emery yang telah dipersiapkan dengan cermat. Bukanlah suatu kebetulan Emery mengepalkan tangannya saat seluruh tim bergegas ke sudut lapangan untuk merayakan kemenangan. Itu adalah gol kolektif, hasil dari upaya membangun sistem yang selalu beroperasi dengan kecepatan maksimum.
Arsenal merespons. Mereka menunjukkan alasan mereka memenangkan 17 dari 21 pertandingan musim ini: kecepatan, intensitas, dan transisi yang lancar. Gol penyeimbang Trossard dibangun di atas intensitas Rice, umpan tajam Ødegaard, dan penempatan posisi Trossard yang tenang.
Namun setelah momen itu, Arsenal tak kuasa menahan diri untuk menyelesaikan pertandingan. Tim yang ingin meraih gelar juara tak hanya harus menyamakan kedudukan, tetapi juga menyingkirkan semua keraguan segera setelah mereka unggul.
![]() |
Arsenal tampak kelelahan menghadapi Aston Villa. |
Itulah perbedaan antara Arsenal dan Man City yang keras kepala. Dan itulah yang dipelajari Villa dari... Arsenal. Tim Emery sabar, tidak menyia-nyiakan pergerakan, tetapi juga tidak pernah benar-benar mundur. Mereka menunggu kesalahan, mereka memanfaatkan celah, mereka menggunakan kekuatan tribun untuk membuat lawan mereka kacau.
Pukulan telat Villa
Kebangkitan Buendia dari keriuhan lapangan untuk menceploskan bola ke gawang pada menit ke-90+4 – memastikan kemenangan 2-1 untuk Aston Villa – lebih dari sekadar titik balik. Itu adalah sebuah pernyataan: Villa Park kini menjadi benteng ambisi. Lari kiper Emilano Martinez melintasi garis tengah lapangan untuk merayakan kemenangan bukan sekadar kegembiraan mengalahkan mantan klubnya; itu adalah tanda bahwa sebuah tim yakin telah memasuki persaingan yang sesungguhnya.
Arsenal kalah dalam pertandingan ini bukan hanya karena nasib buruk. Mereka kalah karena kesalahan-kesalahan yang sudah lazim: kurangnya ketenangan di momen penentu, kurangnya ritme untuk mengendalikan momen-momen menegangkan, dan kurangnya keberanian untuk mengubah keunggulan menjadi keunggulan skor.
Musim masih panjang. Arteta benar ketika berkata: "Lakukan tugasmu dan lihat apa yang terjadi." Namun, yang terjadi jelas: Aston Villa, yang dulunya berada di area abu-abu Liga Primer, kini telah menjadi kekuatan penentu dalam perebutan gelar juara.
Dan Arsenal, jika mereka tidak memperbaiki kesalahan berulang mereka, akan terus dijadikan target ambisi oleh Villa Park.
Sumber: https://znews.vn/arsenal-lai-dinh-cu-dam-tu-villa-park-post1609071.html













Komentar (0)