Peta baru menunjukkan jaringan jalan Romawi berukuran dua kali lipat
Proyek baru ini menciptakan peta digital lebih dari 300.000 km jalan Romawi, membantu untuk lebih memahami rute kuno yang sebelumnya jarang dijelajahi.
Báo Khoa học và Đời sống•11/11/2025
Sebuah proyek pemetaan digital baru Kekaisaran Romawi oleh tim peneliti internasional telah memperluas jaringan jalan kuno lebih dari 100.000 km. Foto: Itiner-e. Meskipun banyak kota besar di Kekaisaran Romawi terhubung ke ibu kota melalui jalan-jalan utama, rute-rute sekunder dalam jaringan ini belum dipelajari secara mendalam. Foto: Itiner-e.
Tom Brughmans, seorang arkeolog di Universitas Aarhus di Denmark dan salah satu penulis studi tersebut, mengatakan bahwa penelitian selama 200 tahun tentang jalan-jalan Romawi sebagian besar berfokus pada "jalan raya" Romawi. Proyek pemetaan baru ini memberikan lebih banyak informasi tentang "jalan yang tidak dikenal" atau "jalan pedesaan" yang kurang dikenal. Foto: nature. Arkeolog Brughmans dan rekan-rekannya menciptakan atlas digital baru jalan-jalan Romawi di Eropa, Timur Dekat, dan Afrika Utara yang disebut Itiner-e untuk lebih memahami hubungan antara rute transportasi Kekaisaran Romawi di sekitar puncak kejayaannya pada tahun 150 M. Foto: nature.
Peta Itiner-e bersifat akses terbuka, mencakup data spasial beresolusi tinggi jalan-jalan Romawi dengan informasi sejarah dan arkeologi, peta topografi, dan data penginderaan jauh. Foto: nature. Hasilnya adalah peta jalan yang mencakup hampir 300.000 km, dua kali lipat ukuran peta sebelumnya. Jaringan jalan yang luas ini mencerminkan kekuatan Kekaisaran Romawi. Foto: Jon Lovette / Getty Images. "Jaringan jalan yang masif mengubah jalannya sejarah. Ini berarti untuk pertama kalinya, suatu penyakit, ledakan ekonomi , atau agama baru dapat menyebar ke seluruh benua dan membentuk kembali dunia," kata arkeolog Brughmans. Foto: Mentnafunangann/WikiCommons CC BY-SA 3.0.
Brughmans mengatakan peta Itiner-e masih memiliki beberapa kekurangan, karena para ahli masih kesulitan mengidentifikasi jalan-jalan kecil Kekaisaran Romawi akibat kurangnya catatan arkeologi. Foto: DEA PICTURE LIBRARY/De Agostini/Getty Images. Pembaca diundang untuk menonton video : Mengungkap peradaban yang hilang melalui sisa-sisa arkeologi.
Komentar (0)