Bangkok akan mempertahankan posisinya sebagai kota dengan jumlah pengunjung internasional terbanyak pada tahun 2025, dengan lebih dari 30,3 juta, menurut laporan yang dirilis pada 2 Desember oleh Euromonitor International. Kota ini akan melampaui Hong Kong dan London, tetapi jumlah pengunjungnya masih akan menurun hampir 7% dibandingkan dengan 32,4 juta pada tahun 2024.

Gambaran peringkat tahun 2025
Para pakar perjalanan mengatakan Bangkok menarik wisatawan berkat kebijakan pariwisata terbukanya. Di antara kota-kota yang paling banyak dikunjungi, Hong Kong berada di peringkat kedua dengan 23,2 juta pengunjung, London di peringkat ketiga dengan 22,7 juta pengunjung, dan Makau, "Las Vegas-nya Tiongkok", di peringkat keempat dengan 20,4 juta pengunjung.
Euromonitor International juga menerbitkan peringkat daya tarik destinasi berdasarkan enam pilar, yaitu kinerja ekonomi , pariwisata bisnis, infrastruktur, kebijakan, keselamatan, dan keberlanjutan. Dalam skala ini, Paris menempati peringkat pertama, diikuti oleh Madrid dan Tokyo; Bangkok tidak masuk dalam 10 besar.

Tren 2025: dari kuantitas ke kualitas
Menurut Euromonitor International, strategi kota wisata bergeser dari peningkatan kuantitas menjadi peningkatan kualitas pengalaman, untuk mengatasi masalah kepadatan wisatawan. Destinasi wisata memprioritaskan wisatawan jangka panjang, pengeluaran tinggi, dan kesadaran akan pelestarian lingkungan dan budaya lokal.
Menghadapi kekhawatiran keamanan, inflasi, dan lonjakan pengunjung, banyak negara menyesuaikan biaya masuk dan mempercepat sistem perizinan elektronik. Khususnya, Inggris dan AS telah menaikkan biaya masuk pada tahun 2025. Uni Eropa berencana untuk memperkenalkan Sistem Otorisasi Perjalanan (ETIAS) dengan biaya lebih tinggi. Di Asia, Jepang sedang mempertimbangkan untuk menaikkan biaya visa dan membangun sistem perizinan elektronik baru, yang diharapkan akan beroperasi pada tahun 2028.

Tips untuk merencanakan perjalanan ke Bangkok
Dari perspektif tahun 2025, berikut beberapa kiat praktis untuk membuat perjalanan Anda ke Bangkok lebih koheren dan sejalan dengan tren manajemen destinasi:
- Siapkan dokumen dan ikuti peraturan: Periksa persyaratan visa, biaya masuk, dan sistem perizinan elektronik (di pasar seperti Inggris, AS, UE, Jepang) sebelum memesan.
- Anggaran untuk biaya perbatasan: Pembaruan biaya baru yang mungkin berlaku mulai tahun 2025 dan biaya yang terkait dengan perizinan elektronik.
- Prioritas Menginap Jangka Panjang: Tren destinasi wisata cenderung memprioritaskan tamu yang menginap lebih lama. Jadwal yang teratur membantu menghindari kepadatan dan memberi waktu untuk menikmati kehidupan lokal.
- Pariwisata yang bertanggung jawab: Menghormati budaya lokal, mengurangi limbah, memilih layanan berkelanjutan sejalan dengan orientasi banyak kota wisata.
- Catatan Keselamatan dan Perencanaan Fleksibel: Mengingat masalah keamanan dan fluktuasi inflasi, disarankan untuk memiliki alternatif untuk jadwal, layanan, dan pengeluaran.
Apa yang menanti Anda di Bangkok
Bangkok menampilkan dirinya sebagai kota metropolitan yang dinamis dengan jumlah pengunjung internasional yang tinggi. Kehidupan malamnya yang semarak, khususnya, merupakan salah satu daya tariknya; jalanannya yang semarak dan ramai mencerminkan hal ini.
Dalam konteks tahun 2025, persiapan prosedur yang matang dan pengaturan waktu kunjungan yang lambat akan membantu Anda menikmatinya lebih maksimal, sekaligus tetap konsisten dengan prioritas kualitas yang menjadi tujuan destinasi.
Menurut data Euromonitor International, Bangkok tetap menjadi daya tarik yang kuat meskipun sedang bergejolak. Jika Anda ingin membenamkan diri dalam suasana perkotaan yang ramai, inilah saatnya untuk merencanakan perjalanan secara bertanggung jawab, memahami peraturan, dan meluangkan waktu yang cukup untuk merasakan suasana kota.
Sumber: https://baonghean.vn/bangkok-dan-dau-khach-quoc-te-2025-cach-len-ke-hoach-10314491.html










Komentar (0)