
Menurut Surat Edaran tersebut, tujuan konseling sekolah dan pekerjaan sosial di sekolah adalah untuk meningkatkan kapasitas peserta didik dalam mencegah, mengidentifikasi kesulitan, memecahkan dan mencari bantuan yang tepat untuk mengatasi kesulitan dalam belajar, psikologi dan hubungan sosial.
Melatih keterampilan hidup, mempertebal kemauan dan keberanian, meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani; membentuk sikap yang tepat dalam pergaulan sosial, sehingga dapat menyempurnakan kepribadian peserta didik; mempererat koordinasi antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan lembaga, satuan, serta individu terkait dalam kegiatan bimbingan dan konseling sekolah serta bakti sosial di sekolah.
Berpusat pada peserta didik, tidak diskriminatif
Surat Edaran tersebut secara jelas menyatakan prinsip-prinsip pelaksanaan konseling sekolah dan pekerjaan sosial di sekolah:
Menjamin hak-hak yang sah, keselamatan dan keamanan informasi, hak untuk berpartisipasi, kesukarelaan dan penentuan nasib sendiri peserta didik.
Peserta didik adalah pusat, tidak ada diskriminasi; memastikan kesetaraan, objektivitas, dan standar antara peserta didik dan mereka yang melakukan konseling sekolah dan pekerjaan sosial di sekolah.
Berfokus pada kekuatan, menghargai karakteristik dan keadaan pribadi peserta didik; memanfaatkan sumber daya yang tersedia pada peserta didik, sekolah, keluarga, dan masyarakat; sesuai dengan kondisi sosial ekonomi dan karakteristik budaya daerah masing-masing daerah.
Pastikan penerapan tepat waktu ketika peserta didik menghadapi kesulitan, membutuhkan saran dan dukungan, dan memiliki koordinasi yang erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Isi pekerjaan konseling sekolah
Surat Edaran tersebut secara tegas menyatakan bahwa muatan konseling sekolah dan pekerjaan sosial di sekolah meliputi:
Konsultasi dan dukungan peserta didik terkait masalah pembelajaran . Termasuk menentukan tujuan pembelajaran, menyusun rencana pembelajaran, mengatur waktu pembelajaran, memilih metode pembelajaran, dan mengatasi kesulitan belajar.
Memberikan konsultasi dan dukungan kepada siswa mengenai isu-isu gender dan hubungan sosial , termasuk: isu-isu yang timbul terkait usia, gender, kesetaraan gender, kesehatan reproduksi; konsultasi mengenai isu-isu terkait persahabatan, cinta, pernikahan, keluarga, dan hubungan masyarakat.
Konseling dan dukungan siswa dalam masalah psikologis : Pencegahan; penyaringan, deteksi dini; menanggapi kesulitan psikologis siswa; konseling dan konsultasi psikologis bagi siswa dengan kesulitan psikologis; menghubungkan ke layanan konseling psikologis bila diperlukan.
Konsultasi dan dukungan masalah keterampilan hidup bagi pelajar : Kelompok keterampilan kognitif, penguasaan dan perlindungan diri; kelompok keterampilan motivasi diri dan pengembangan diri; kelompok kecerdasan emosional dan keterampilan manajemen diri; kelompok keterampilan interaksi dan integrasi sosial; kelompok keterampilan kerja efektif; kelompok keterampilan perilaku dengan lingkungan dan masyarakat.
Konsultasi dan dukungan masalah orientasi karier, pekerjaan, dan kewirausahaan bagi peserta didik : Informasi tentang karier, jurusan, program pelatihan, tren pasar tenaga kerja; keterampilan kognitif tentang minat, aspirasi, kemampuan, dan keadaan pribadi sesuai dengan orientasi karier dan konseling karier bagi peserta didik yang sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, transformasi digital nasional, dan perubahan pasar tenaga kerja; keterampilan dalam memilih karier, mencari pekerjaan, melamar pekerjaan, memulai bisnis, dan berhubungan dengan pemberi kerja; kegiatan orientasi karier dan kewirausahaan lainnya yang sesuai dengan kondisi aktual lembaga pendidikan .
Konsultasi dan pendampingan mahasiswa dalam hal kebijakan dan hukum : Informasi tentang peraturan kebijakan bagi mahasiswa; informasi tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas dan hak mahasiswa; informasi tentang peraturan perundang-undangan tentang pencegahan kejahatan, pencegahan pelanggaran hukum, dan kenakalan sosial.
Konsultasi dan dukungan layanan kerja sosial bagi pelajar: Informasi tentang layanan kerja sosial bagi pelajar; menyediakan layanan kerja sosial di sekolah bagi pelajar sesuai peraturan; menghubungkan dengan organisasi dan individu yang menyediakan layanan kerja sosial sesuai peraturan bila diperlukan.
Surat Edaran ini berlaku mulai tanggal 31 Oktober 2025.
Sumber: https://baolaocai.vn/bao-dam-thuc-hien-kip-thoi-khi-nguoi-hoc-gap-kho-khan-co-nhu-cau-can-tu-van-ho-tro-post882343.html






Komentar (0)