Wisatawan mancanegara mengunjungi Kuil Sastra. (Foto: Thanh Tung/VNA)
Menurut en.tempo.co (Indonesia), pada tahun 2024, jumlah wisatawan ke Vietnam pascapandemi COVID-19 telah pulih sebesar 98%, tingkat pemulihan tertinggi di Asia Tenggara. Di posisi kedua adalah Malaysia (94%), Thailand (88%), Singapura (86%), Indonesia (86%), dan Filipina (72%).
Pada tahun 2024, wisatawan mancanegara ke Vietnam diperkirakan mencapai 17,5 juta, meningkat 38,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2023; wisatawan nusantara diperkirakan mencapai 110 juta, meningkat 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Total pendapatan dari wisatawan diperkirakan mencapai sekitar VND 840.000 miliar, meningkat 23,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Peningkatan jumlah wisatawan disebabkan oleh peraturan pemerintah terkait visa. Vietnam saat ini memiliki kebijakan bebas visa bagi wisatawan dari 25 negara. Selain itu, pada tahun 2024, pemerintah meluncurkan portal baru yang menyederhanakan proses pengajuan e-visa, sehingga memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi wisatawan asing dalam mengajukan visa.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, Vietnam bertujuan untuk menarik 23 juta wisatawan internasional pada tahun 2025. Industri pariwisata diharapkan memberikan kontribusi 6-8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Pada tahun 2024, selain meningkatkan pendapatan, industri ini juga akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Untuk mencapai angka target tersebut, menurut halaman informasi di atas, industri pariwisata Vietnam perlu fokus pada negara-negara dengan potensi dan kualitas tinggi, seperti China, Korea Selatan, Jepang, Asia Tenggara, Amerika Utara, India, dan Timur Tengah.
Cara lain untuk menarik lebih banyak wisatawan adalah dengan memilih pasar internasional berkualitas dengan akses bebas visa, pasar dengan koneksi penerbangan yang nyaman, dan meningkatkan infrastruktur lainnya.
(TTXVN/Vietnam+)






Komentar (0)