Pada malam 12 November, timnas U-22 Vietnam menang 1-0 atas timnas U-22 Tiongkok di Chengdu. Setelah kekalahan ini, media Tiongkok banyak memberikan penilaian mendalam terhadap hasil pertandingan serta performa kedua tim.

U22 Vietnam mengalahkan U22 Tiongkok pada pertandingan pembukaan Piala Panda 2025 (Foto: Sina).
Mengomentari penampilan pelatih Dinh Hong Vinh dan timnya, surat kabar Sina menulis: “Di bawah sorotan Stadion Song Luu di Chengdu, sebuah malam bersejarah terjadi ketika timnas U-22 Tiongkok secara tak terduga kalah 0-1 dari timnas U-22 Vietnam di laga pembuka Piala Panda 2025. Hasil ini tak hanya memperpanjang rentetan kekecewaan timnas muda Tiongkok melawan tim-tim Asia Tenggara, tetapi juga dianggap sebagai titik balik, menandai perubahan signifikan dalam persepakbolaan kedua negara.
Pertandingan tersebut menyaksikan pertahanan Tiongkok melakukan tiga kesalahan beruntun di menit ke-81, yang memungkinkan Vietnam mencetak satu-satunya gol. Absennya pemain kunci seperti Wang Yudong dan Kuai Jiwen melemahkan skuad Tiongkok, sementara hampir separuh pemain yang tidak hadir tepat waktu memperburuk situasi. Sebaliknya, Vietnam U-22 menunjukkan permainan teknik yang superior, eksekusi taktis yang tajam, dan semangat juang yang gigih, terus-menerus menerobos pertahanan Tiongkok dengan kombinasi-kombinasi pendek yang efektif.
Statistik menunjukkan segalanya: Vietnam saat ini dianggap sebagai kandidat juara kedua di Kejuaraan AFC U-23 mendatang, sementara Tiongkok hanya berada di peringkat keempat. Kesenjangan ini jelas mencerminkan perbedaan level sepak bola muda antara kedua negara. Kemajuan Vietnam bukanlah kebetulan, melainkan berkat sistem pembinaan pemain muda yang sistematis, yang terus diintensifkan sejak pencapaian penting Vietnam U-23 di final Asia pada tahun 2018.

U22 Tiongkok mengecewakan media domestik (Foto: Sina).
Di sisi lain, Sina menyatakan kekecewaannya terhadap penampilan timnas U22 Tiongkok:
Kegagalan ini bukanlah insiden yang terisolasi, melainkan gambaran kecil dari sepak bola Tiongkok saat ini. Dari tim yunior hingga tim nasional, sepak bola Tiongkok menghadapi serangkaian tantangan. Pelatih kepala baru tim nasional, Shao Jiayi, sedang berada di lapangan untuk mencari faktor-faktor yang memengaruhi tim yang akan direstrukturisasi. Namun, performa yang kurang memuaskan ini tentu saja tidak membantu proses evaluasinya.
Banyak pemain U-22 saat ini diharapkan menjadi tulang punggung tim nasional masa depan. Kecepatan dan potensi perkembangan mereka akan menentukan daya saing sepak bola Tiongkok di tahun-tahun mendatang. Tim ini diharapkan dapat mempercepat proses peremajaan, dan kekuatan baru tersebut kemungkinan besar akan didasarkan pada skuad yang hampir seluruhnya muda. Oleh karena itu, kematangan generasi U-22 saat ini tidak hanya bergantung pada pertandingan di Piala Panda, tetapi juga secara langsung memengaruhi masa depan sepak bola Tiongkok.
Sebagai penutup, Sina menekankan bahwa sepak bola Tiongkok hanya dapat berubah jika dimulai dari akarnya:
Jalan ke depan masih sulit. Tiongkok U-22 akan menghadapi Korea Selatan dan Uzbekistan – keduanya merupakan tantangan besar. Korea Selatan adalah juara Piala Panda saat ini dan baru saja mengalahkan Uzbekistan 2-0. Hanya dengan memulai pelatihan pemain muda dan membangun filosofi sepak bola yang tepat, sepak bola Tiongkok dapat membalikkan keadaan dan kembali ke posisinya di Asia.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/bao-trung-quoc-u22-viet-nam-vuot-troi-bong-da-tre-nuoc-nha-dang-lo-20251114062336083.htm






Komentar (0)