Pada tanggal 19 Juni, berita dari Rumah Sakit Umum Thanh Vu Medic Bac Lieu mengatakan bahwa rumah sakit baru saja menerima dan berhasil merawat seorang bayi laki-laki yang terlilit bilah kipas tambak udang, yang menyebabkan banyak luka serius.
Bayi NTĐ.K sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Thanh Vu Medic Bac Lieu
Oleh karena itu, sekitar pukul 09.00 tanggal 15 Juni, ketika keluarga tersebut sedang bekerja di tambak udang, anak laki-laki NTĐ.K (3 tahun, tinggal di Distrik Hoa Binh , Bac Lieu) menyusul. Setelah itu, anak laki-laki K. tersangkut di kipas tambak udang, dan keluarga tersebut segera mematikan motor kipas dan membawa anak tersebut ke rumah sakit untuk perawatan darurat.
Bayi K. dirawat di rumah sakit dalam keadaan sadar, mampu berkomunikasi, denyut nadi jelas, nyeri paha kiri, dan banyak menangis. Melalui pemeriksaan dan uji paraklinis, diketahui bahwa bayi tersebut mengalami trauma jaringan lunak di kepala dan wajah, serta fraktur tertutup pada sepertiga tengah femur kiri.
Setelah menjelaskan kondisinya kepada keluarga, bayi tersebut segera dirawat di rumah sakit untuk menjalani operasi fusi femoralis. Bayi tersebut menjalani operasi reduksi tertutup dengan fluoroskopi dan hasilnya berhasil. Saat ini, kesehatan bayi tersebut berangsur pulih, luka operasi telah kering, kaki kirinya dapat digerakkan, dan ia dapat dipulangkan dalam beberapa hari ke depan.
Dr. Ngo Quang Dien, Spesialis Trauma Ortopedi, Rumah Sakit Umum Thanh Vu Medic Bac Lieu, memperingatkan bahwa kecelakaan akibat kipas angin tambak udang cukup umum dan seringkali mengakibatkan konsekuensi serius, bahkan kematian. Bagi anak-anak yang tinggal bersama keluarga yang memiliki tambak udang, penting untuk memantau mereka dan tidak membiarkan mereka bermain di area di mana kipas angin tambak udang beroperasi untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan. Khususnya bagi anak kecil dengan fraktur femur, jika tidak segera ditangani, dapat dengan mudah menyebabkan syok traumatis, membahayakan nyawa mereka, serta memengaruhi psikologis mereka di kemudian hari.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)