Keputusan membingungkan Indra Sjafri menyebabkan U.23 Indonesia kalah dalam pertandingan
Pada putaran kedua Grup C sepak bola putra SEA Games ke-33, yang berlangsung pada malam 8 Desember, U-23 Indonesia turun ke lapangan dengan susunan pemain yang bisa dibilang paling kuat. Pemain-pemain naturalisasi seperti Rafael Struick, Jens Raven, Mauro Zijlstra, Dion Markx, dan Ivar Jenner, semuanya dipercaya oleh Indra Sjafri dan ditempatkan di starting line up. Namun, sepanjang 90 menit, U-23 Indonesia bermain mengecewakan, tak sekalipun berhasil menembus gawang U-23 Filipina. Tak hanya itu, pada menit ke-45+1, U-23 Indonesia juga kebobolan gol sundulan jarak dekat Banatao Otu Abang, sehingga kalah 0-1.
Setelah kekalahan U-23 Indonesia dari U-23 Filipina, CNN Indonesia berkomentar: "Sebagai juara, U-23 Indonesia mengalami awal terburuk di SEA Games 2013 ketika mereka kalah 0-1 dari U-23 Filipina. Sepanjang 90 menit, koneksi antar-lini menjadi sesuatu yang tidak disadari oleh para penggemar Indonesia. Banyak posisi di skuad U-23 Indonesia bermain di bawah kemampuan mereka, terutama lini depan, yang kekurangan opsi untuk mendekati gawang U-23 Filipina."

Striker U-23 Indonesia alami hari pertandingan buruk
FOTO: TANGKAPAN LAYAR
CNN Indonesia mengomentari pelatih Indra Sjafri: “Pada pertandingan pertama, Bapak Indra Sjafri menciptakan dua kejutan besar di susunan pemain inti. Di lini pertahanan, Muhammad Ferrari terpilih, yang mengejutkan para penggemar. Ferrari tereliminasi dari dua pertandingan persahabatan melawan U-23 Mali sebelum SEA Games, dan bahkan pemain Bhayangkara FC tersebut hanya masuk sebagai pemain pengganti dalam pertandingan melawan U-23 India. Nama kejutan kedua dalam susunan pemain inti adalah Rayhan Hannan. Sebelumnya, pada pertandingan melawan U-23 Mali, Rayhan juga tidak masuk dalam daftar pemain inti karena cedera. Kekacauan inilah yang menyebabkan banyak posisi di skuad U-23 Indonesia tidak mencapai potensi maksimal, yang berujung pada kegagalan.”
Sementara itu, Bola Times juga secara mengejutkan mengomentari taktik pelatih Indra Sjafri: "Dengan kekuatan yang lebih besar, jelas U-23 Indonesia tidak mampu mengendalikan pertandingan di babak pertama dan kalah cepat. Saat tertinggal, Pak Indra Sjafri juga bereaksi terlalu lambat, sehingga U-23 Indonesia tidak mampu membalikkan keadaan di babak kedua."
"U-23 Indonesia kalah di laga pembuka, sementara U-23 Filipina melaju ke puncak grup. Hasil ini menempatkan kami dalam situasi yang sangat sulit. U-23 Indonesia harus berusaha sekuat tenaga dalam pertandingan melawan U-23 Myanmar di babak final untuk menjaga asa lolos. Namun, sekalipun menang, hak menentukan nasib sendiri tak lagi berada di tangan U-23 Indonesia," tegas Bola Times .

U.23 Indonesia terancam tersingkir dari SEA Games 33.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG
Pelatih Indra Sjafri Kesal Usai Timnas U-23 Indonesia Kalah di Laga Ini
Menanggapi kritik dari media Indonesia setelah kekalahan 0-1 dari Filipina, pelatih Indra Sjafri mengatakan: “Hasil ini sungguh menyakitkan bagi U-23 Indonesia. Sejujurnya, kami tidak bermain bagus di babak pertama. Yang lebih disayangkan adalah di akhir pertandingan, U-23 Filipina melakukan serangan balik dan U-23 Indonesia kebobolan. Para pemain tidak mengikuti apa yang mereka lakukan di sesi latihan kemarin dan itu membuat U-23 Indonesia membayar harganya.”
"Timnas U-23 Indonesia mencoba mengubah formasi dan pemain di babak kedua, tetapi tetap kalah pada akhirnya. Kami mengendalikan pertandingan dan memiliki beberapa peluang, tetapi gagal memanfaatkannya. Meskipun saya tahu U-23 Indonesia saat ini berada dalam situasi yang sangat sulit, saya yakin seluruh tim akan bermain sebaik mungkin di pertandingan terakhir, menang besar melawan U-23 Myanmar untuk memastikan tiket ke babak selanjutnya," ujar Bapak Indra Sjafri.
Pemilihan
U.23 Vietnam vs U.23 Malaysia - SEA Games 33
Anda dapat memilih 1 item. Suara Anda akan dipublikasikan.
Source: https://thanhnien.vn/bi-chi-trich-du-doi-vi-u23-indonesia-co-nguy-co-ve-nuoc-som-hlv-sjafri-noi-cay-dang-18525120821353475.htm










Komentar (0)