Demikian isi dokumen yang baru saja dikirimkan Kementerian Dalam Negeri kepada Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk memberikan tanggapan terhadap Rancangan Peraturan Pemerintah yang mengatur kebijakan gaji dan tunjangan guru.

Berdasarkan draf yang diumumkan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk mendapatkan komentar, semua guru akan mendapatkan "koefisien gaji khusus". Khususnya, guru prasekolah akan mendapatkan koefisien gaji khusus sebesar 1,25 dibandingkan dengan koefisien gaji saat ini; posisi mengajar lainnya akan mendapatkan koefisien gaji khusus sebesar 1,15 dibandingkan dengan koefisien gaji saat ini. Bagi guru yang mengajar di sekolah, kelas untuk penyandang disabilitas, pusat dukungan pengembangan pendidikan inklusif, dan sekolah berasrama di daerah perbatasan, akan ditambahkan 0,05 ke tingkat yang ditentukan.

Menanggapi rancangan tersebut, Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa, berdasarkan pandangan dan kebijakan Partai tentang reformasi kebijakan gaji, peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pendapat Komite Partai Majelis Nasional (tentang amandemen dan penghapusan mekanisme keuangan dan pendapatan khusus lembaga dan unit administrasi negara pusat), pengaturan koefisien gaji khusus guru tidak memiliki dasar hukum.

Berdasarkan asas perancangan sistem penggajian yang berlaku saat ini, pegawai negeri sipil di semua sektor menerapkan tabel gaji yang seragam guna memudahkan pengaturan gaji ketika terjadi mutasi dan rotasi di dalam lembaga dan satuan kerja negara; kebijakan khusus di bidang industri dilaksanakan melalui sistem tunjangan.

Saat ini guru menerapkan tabel gaji umum dan tunjangan gaji yang dikeluarkan dengan Keputusan 204/2004/ND-CP, termasuk tunjangan senioritas dan tunjangan preferensial untuk guru dari 25% - 70%, sehingga total gaji dan tunjangan gaji guru adalah yang tertinggi di sektor karir saat ini.

Bersamaan dengan itu, berdasarkan Resolusi 71 Politbiro tentang terobosan dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan, Komite Partai Pemerintah telah mengajukan kepada Politbiro sebuah Rancangan Undang-Undang tentang gaji dan tunjangan bagi kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan angkatan bersenjata setelah reorganisasi aparatur dan organisasi pemerintah daerah tingkat dua, yang di dalamnya diusulkan untuk menyesuaikan tunjangan preferensial bagi guru sesuai dengan peta jalan. Oleh karena itu, total gaji dan tunjangan guru akan terus meningkat di masa mendatang.

"Atas dasar alasan-alasan tersebut di atas, agar tidak mengganggu perancangan sistem penggajian yang berlaku dan tidak menciptakan gaji dan penghasilan baru yang tidak wajar jika dibandingkan dengan pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil di sektor dan profesi lain, diusulkan untuk tidak menetapkan koefisien gaji khusus bagi guru karena faktor khusus profesi tersebut, yaitu tunjangan preferensial untuk profesi tersebut, yang telah disesuaikan untuk ditingkatkan...", demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri.

Foto oleh The Bang 3.jpg
Kementerian Dalam Negeri mengusulkan untuk tidak menetapkan koefisien gaji khusus bagi guru karena faktor khusus profesi tersebut adalah tunjangan preferensial yang telah disesuaikan kenaikannya. Foto: The Bang.

Mengenai tunjangan guru, menurut Kementerian Dalam Negeri, saat ini tunjangan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Dalam Negeri 204/2004/ND-CP dan surat edaran (termasuk tunjangan tanggung jawab pekerjaan dan tunjangan mobilitas). Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri meminta Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk mendasarkan pelaksanaan tunjangan guru pada dokumen hukum di atas.

Dalam hal penambahan penerima tunjangan, disarankan mengikuti tata cara yang ditentukan dalam surat edaran tersebut; sedangkan untuk tidak menyusun kembali isi yang sudah ada dalam peraturan perundang-undangan lainnya, agar tidak terjadi duplikasi (tunjangan berat, beracun, dan berbahaya telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 113/2015/ND-CP tentang tunjangan khusus, tunjangan preferensial, tunjangan tanggung jawab jabatan, dan tunjangan berat, beracun, dan berbahaya bagi guru pada lembaga pendidikan kejuruan negeri).

Sebelumnya, pada awal November, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan bahwa berdasarkan ketentuan yang berlaku, gaji guru tidak menduduki peringkat tertinggi dalam sistem skala gaji karier administratif, bahkan sebagian besar guru menduduki peringkat yang lebih rendah.

Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meyakini bahwa permasalahan gaji guru hanya dapat diselesaikan secara mendasar jika Pemerintah mengeluarkan kebijakan gaji baru dan menata ulang skala gaji guru dan pejabat lainnya. Namun, mengingat Pemerintah belum mengeluarkan kebijakan gaji baru, perlu dikeluarkan peraturan tentang koefisien gaji tertentu (sebagaimana rancangan Peraturan Pemerintah yang mengatur kebijakan gaji dan tunjangan guru).

Sumber: https://vietnamnet.vn/bo-noi-vu-viec-them-he-so-luong-dac-thu-voi-nha-giao-la-khong-co-co-so-phap-ly-2462255.html