Dalam rangka melengkapi kerangka hukum dan mendorong rumah tangga bisnis untuk berubah menjadi badan usaha, Kementerian Keuangan telah mengembangkan dan sedang meminta masukan mengenai rancangan Surat Edaran yang memandu rezim akuntansi untuk rumah tangga bisnis dan individu, menggantikan Surat Edaran No. 88/2021.
Dengan demikian, perorangan dan rumah tangga usaha dengan pendapatan tahunan lebih dari 3 miliar VND harus melakukan akuntansi sesuai dengan pedoman dalam surat edaran tersebut atau dapat menerapkan rezim akuntansi untuk usaha mikro.
Perwakilan bisnis dan pemilik bisnis perorangan dapat menyelenggarakan pembukuan mereka sendiri atau memanggil akuntan atau menyewa jasa akuntansi.
Perwakilan dapat langsung mengelola pembukuan atau menyewa akuntan/menyewa jasa. Berdasarkan draf tersebut, personel yang ditunjuk menjadi akuntan dapat mencakup orang tua (biologis/adopsi), pasangan, anak (biologis/adopsi), saudara kandung atau manajer, penjaga gudang, bendahara, orang yang secara rutin ditugaskan untuk membeli dan menjual aset dan sekaligus memegang posisi akuntan.

Bagi rumah tangga usaha/individu dengan penghasilan tahunan lebih dari 200 juta VND sampai dengan 3 miliar VND, berdasarkan metode pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi, pembukuannya wajib dilakukan dengan salah satu dari dua cara berikut:
Kasus 1 : Rumah tangga bisnis dan individu membayar PPN dan pajak penghasilan pribadi sebagai persentase dari pendapatan. Dokumen akuntansi yang digunakan adalah faktur penjualan. Mengenai pembukuan akuntansi, rumah tangga bisnis dan individu menggunakan buku rinci pendapatan dari penjualan barang dan jasa (formulir No. S2a-HKD) yang diterbitkan dengan dokumen terlampir untuk mencatat pendapatan dari penjualan barang dan jasa.
Kasus 2 : Individu dan rumah tangga bisnis membayar PPN dengan metode pemotongan dan pajak penghasilan pribadi sebagai persentase dari pendapatan. Dokumen akuntansi meliputi faktur PPN dan faktur penjualan. Pembukuan akuntansi meliputi pembukuan yang mencatat kewajiban PPN terhadap anggaran negara dan pembukuan terperinci tentang pendapatan penjualan barang dan jasa.
Bagi rumah tangga bisnis/individu dengan pendapatan tahunan lebih dari 3 miliar VND, panduan akuntansi juga diberikan dalam 2 kasus: membayar PPN sebagai persentase dari pendapatan dan pajak penghasilan pribadi atas penghasilan kena pajak dan membayar PPN dengan metode pengurangan dan pajak penghasilan pribadi atas penghasilan kena pajak.
Jika rumah tangga/individu memiliki kegiatan usaha penyewaan properti atau e-commerce, jika PPN dibayarkan sebagai persentase dari pendapatan, pajak penghasilan pribadi yang terutang ditentukan dengan mengalikan tarif pajak dengan pendapatan. Rumah tangga/individu ini menggunakan pembukuan (formulir S2a-HKD) sesuai dengan petunjuk sebagai dasar untuk menentukan kewajiban pajak.
Jika kegiatan tersebut dikenakan pajak khusus lainnya, rumah tangga/individu akan menggunakan buku pelacakan kewajiban pajak khusus (formulir No. S5a-HKD) di samping buku-buku akuntansi di atas.
Rumah tangga bisnis dan bisnis perorangan dapat memilih untuk menyimpan dokumen akuntansi secara elektronik. Masa penyimpanan dokumen minimum adalah 5 tahun.
Surat Edaran baru ini diperkirakan berlaku mulai 1 Januari 2026.
Menurut Departemen Perpajakan (Kementerian Keuangan), pada Oktober 2025, negara ini akan memiliki sekitar 3,83 juta rumah tangga bisnis. Dari jumlah tersebut, 1,7 juta rumah tangga bisnis (44,4%) dengan pendapatan di bawah VND 200 juta akan tetap dibebaskan dari pajak; 883.000 rumah tangga bisnis (23%) dengan pendapatan di atas VND 200 juta hingga VND 3 miliar merupakan kelompok yang paling terdampak oleh penghapusan pajak lump-sum, dan 39.000 rumah tangga bisnis (1%) dengan pendapatan di atas VND 3 miliar.

Sumber: https://vietnamnet.vn/bo-thue-khoan-ap-so-sach-moi-ho-kinh-doanh-duoi-3-ty-chuan-bi-thay-doi-lon-2462544.html






Komentar (0)