Amerika Serikat meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan di China dan negara-negara lain yang menggunakan anak perusahaan atau afiliasi asing lainnya untuk menghindari pembatasan ekspor peralatan pembuatan chip dan barang serta teknologi lainnya.
Departemen Perdagangan AS pada 29 September mengeluarkan aturan baru yang memperluas daftar ekspor terbatas, yang dikenal sebagai Daftar Entitas, untuk secara otomatis memasukkan anak perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan dengan kepemilikan 50% atau lebih dalam daftar tersebut. Langkah ini secara signifikan meningkatkan jumlah perusahaan yang membutuhkan lisensi untuk menerima barang dan jasa AS.
Aturan ini dapat mengganggu rantai pasokan dan mempersulit perusahaan untuk menentukan apakah ekspor ke pelanggan atau pemasok dibatasi. Berdasarkan aturan ini, transaksi tertentu dapat diizinkan selama 60 hari.
Kementerian Perdagangan Tiongkok mengecam keras regulasi AS tersebut, dengan mengatakan regulasi tersebut memengaruhi hak dan kepentingan sah perusahaan, mengganggu tatanan ekonomi dan perdagangan internasional, serta merusak keamanan dan stabilitas rantai industri dan pasokan global.
Para analis mengatakan pabrik-pabrik cip yang lebih tua, serta sektor-sektor lain seperti pesawat terbang dan peralatan medis , dapat terdampak. Seorang pakar menyebutkan raksasa teknologi Tiongkok Huawei, produsen peralatan pengawasan Hikvision, dan produsen drone DJI sebagai tiga contoh perusahaan yang dapat dikenakan aturan baru. Beberapa anak perusahaan Huawei sudah ada dalam daftar.
Analisis oleh Kharon, sebuah firma data dan analitik yang berbasis di Los Angeles, menemukan bahwa aturan baru AS tersebut dapat menempatkan ribuan anak perusahaan anonim di hampir 100 tujuan di seluruh dunia "di bawah radar kendali ekspor." Meskipun Rusia dan Tiongkok merupakan mayoritas anak perusahaan yang terhubung dengan entitas tercatat, analisis Kharon menemukan bahwa ratusan lainnya berlokasi di pusat perdagangan dan keuangan utama seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Swiss, Jepang, Kanada, Australia, dan India.
AS memasukkan perusahaan ke dalam Daftar Entitas jika dinilai menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional atau kebijakan luar negerinya. Menurut Pusat Keamanan Amerika Baru, saat ini terdapat sekitar 1.100 entitas Tiongkok dalam daftar tersebut.
Sumber: https://vtv.vn/bo-thuong-mai-my-ban-hanh-quy-dinh-moi-mo-rong-danh-sach-han-che-xuat-khau-100250930155201732.htm






Komentar (0)