
Foto ilustrasi
Menurut Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Nasional, mulai 3 hingga 5 November, wilayah Utara dan Tengah Tengah, terutama dari Hà Tính hingga Bình Dình, kemungkinan akan mengalami hujan lebat dengan curah hujan berkisar antara 200-400 mm, di beberapa tempat bahkan melebihi 500 mm. Mulai 6 November, hujan lebat dapat bergeser dan berlangsung lebih lama, sehingga menimbulkan risiko banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Untuk merespons secara proaktif situasi banjir, Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) menginstruksikan unit-unit terkait untuk segera fokus melaksanakan tugas-tugas berikut:
Memastikan rezim tugas : Unit harus mempertahankan kepemimpinan dan tugas komando 24/7 untuk pencegahan dan pengendalian bencana alam, dan memantau situasi banjir secara ketat untuk segera merespons.
Departemen Telekomunikasi : Merupakan titik fokus untuk menerima dan menghimpun informasi tentang situasi banjir, menyediakan rencana tanggap darurat, dan memberikan arahan yang tepat waktu kepada para pemimpin Kementerian. Mengarahkan perusahaan telekomunikasi untuk menerapkan langkah-langkah guna memastikan keamanan sistem informasi dan siap memberikan dukungan ketika terjadi insiden.
Departemen Pers, Departemen Informasi Radio - Televisi dan Elektronik : Mengarahkan lembaga pers, radio, dan televisi untuk terus melaporkan prakiraan dan peringatan banjir serta memberikan panduan tentang langkah-langkah tanggap, membantu masyarakat memperbarui informasi dengan cepat.
Kantor Pos Pusat : Memastikan komunikasi melalui kendaraan bergerak, siap melayani delegasi kerja Pemerintah dan Komite Pengarah Pertahanan Sipil Nasional bila diminta.
Departemen Pos : Mengarahkan perusahaan pos untuk meninjau sistem dan mengembangkan rencana untuk memastikan keselamatan sistem transportasi pos dalam kondisi banjir.
Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi dan Kota : Mengarahkan stasiun radio dan televisi untuk terus memperbarui buletin prakiraan banjir dari Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Nasional. Meningkatkan frekuensi siaran untuk membantu masyarakat di daerah rawan bencana mengambil tindakan pencegahan secara proaktif. Berkoordinasi dengan perusahaan pos dan telekomunikasi di wilayah tersebut untuk memastikan komunikasi tetap lancar guna mendukung arahan dan operasional tanggap banjir. Mengidentifikasi daerah-daerah yang kehilangan komunikasi akibat banjir untuk dikoordinasikan dalam penanggulangannya, dan sekaligus meminta pasokan listrik yang berkelanjutan ke BTS untuk menjaga komunikasi.
Perusahaan Telekomunikasi : Menerapkan langkah-langkah untuk memperkuat infrastruktur, seperti tiang antena, stasiun, dan menyiapkan peralatan cadangan seperti generator dan baterai. Mengkoordinasikan pengiriman pesan teks peringatan banjir dan badai kepada pelanggan seluler di wilayah terdampak atas permintaan Kementerian. Menyusun rencana untuk segera memulihkan jaringan setelah banjir dan badai berlalu, serta memperkuat jalur transmisi untuk mendukung informasi komando dan kendali.
Memastikan keamanan jaringan komunikasi publik (telepon tetap, seluler, internet). VNPT dan Viettel menambah jumlah kendaraan BTS bergerak, berkoordinasi untuk menyebarkan solusi koneksi cadangan melalui satelit guna memastikan komunikasi ketika koneksi publik terputus. Viettel siap menggunakan kendaraan komunikasi khusus untuk mengakses area-area sulit, mengirimkan informasi dari lokasi kejadian ke pusat operasi.
Sehubungan dengan itu, satuan-satuan tersebut terus melakukan pemantauan ketat terhadap situasi bencana banjir dan hujan; melaporkan setiap hari sebelum pukul 09.00 WIB dan secara ad hoc atas permintaan Panitia Komando Pencegahan dan Pengendalian Bencana Alam Kementerian Komunikasi dan Informatika mengenai kondisi operasional jaringan pos dan telekomunikasi; mengusulkan solusi penanggulangan bencana; dan pada akhir musim banjir menyampaikan laporan rangkuman dan pembelajaran untuk menghadapi bencana alam berikutnya.






Komentar (0)