Seperti diberitakan baru-baru ini, sepak bola Thailand berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Klub-klub Thailand menghadapi kesulitan keuangan.
Secara spesifik, dari menerima 1,05 miliar baht (700 miliar VND/musim) dalam biaya hak cipta televisi, kini mereka hanya ditawari harga 50 juta baht.
Pada musim 2022-2023, Liga 1 Thailand meraup 300 juta baht dari hak cipta televisi, tetapi jumlah ini masih belum cukup bagi klub untuk beroperasi.
Oleh karena itu, Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) dan Komite Penyelenggara Liga Thailand sedang bernegosiasi untuk menemukan solusi guna menyelamatkan situasi.
Di pihak stasiun TV, mereka mengatakan bahwa jumlah pemirsa yang menonton turnamen domestik di Thailand telah banyak menurun dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mereka terpaksa mengurangi biaya hak cipta televisi.
Namun, raksasa Liga 1 Thailand masih cukup kuat untuk mengatasi krisis ini.
Namun, banyak tim di Liga Thailand 2 dan Liga Thailand 3 (setara dengan Divisi Pertama dan Kedua Vietnam) tidak "hidup dengan baik" seperti itu.
Belum lama ini, Klub MH Nakhon Si di Liga Thailand 2 meminta Panitia Pelaksana untuk tidak berpartisipasi dalam turnamen tersebut karena tim telah kehabisan dana operasional.
Tim lain, Chiangrai United, juga berutang gaji kepada para pemainnya selama 3 bulan dan menghadapi risiko pembubaran.
Selain itu, banyak klub berada dalam kesulitan besar dan jika mereka tidak menerima dukungan tepat waktu, mereka berisiko harus berhenti beroperasi.
“Saya sangat khawatir dengan Liga Thailand 2 dan Liga Thailand 3. Yang benar-benar mengkhawatirkan sekarang adalah Liga Thailand 3 tidak akan mendapat dukungan dana.
Liga 2 Thailand dulunya banyak menayangkan pertandingan secara langsung, tetapi jumlah pertandingan yang ditayangkan pada musim depan hanya 1/3 saja.
Dana dukungan untuk klub-klub di Liga Thailand 2 juga akan berkurang. Liga Thailand 3 tidak memiliki siaran langsung televisi, jadi musim ini akan sangat sulit," ujar Direktur Jenderal Chiangrai United Club, Bapak Mitti Tiyapairat.
[iklan_2]
Sumber







Komentar (0)