Thailand mengonfirmasi penggunaan jet tempur F-16 untuk menyerang target militer di wilayah perbatasan yang disengketakan, sementara kedua belah pihak mengeluarkan pernyataan yang saling bertentangan tentang penyebab konflik. Perkembangan ini mendorong ketegangan bilateral ke level tertinggi sejak konfrontasi berdarah pada bulan Juli, yang secara langsung mengancam stabilitas kawasan.
Juru bicara Angkatan Darat Thailand, Jenderal Winthai Suvaree, menuduh pasukan Kamboja melepaskan tembakan terlebih dahulu dengan senjata infanteri dan senjata api lainnya di wilayah Chong An Ma dan Chong Bok di Provinsi Ubon Ratchathani. Ia mengatakan serangan tersebut menewaskan satu tentara Thailand dan melukai empat lainnya.

Sebagai tanggapan, Thailand mengumumkan telah mengerahkan kendaraan tempur, terutama jet tempur F-16, setelah pangkalan Anupong diserang dengan artileri dan peluru yang dijatuhkan dari udara. Thailand juga menuduh Kamboja menggunakan roket BM-21 untuk menembaki wilayah sipil, meskipun tidak ada laporan korban jiwa.
Militer Thailand mengumumkan bahwa mereka sedang melakukan operasi evakuasi darurat bagi lebih dari 385.000 warga sipil di empat distrik perbatasan, dengan lebih dari 35.000 orang telah dipindahkan ke tempat penampungan sementara. Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul memerintahkan militer untuk "bertindak sesuai dengan situasi yang sedang berlangsung", menandakan kesiapan untuk skenario eskalasi lebih lanjut.
Sebaliknya, Kementerian Pertahanan Kamboja mengeluarkan pernyataan yang menuduh militer Thailand secara aktif menyerang posisi-posisinya di sepanjang perbatasan di Provinsi Preah Vihear sejak dini hari, termasuk menggunakan tank untuk menembaki kuil Tamone Thom. Phnom Penh menyebut tindakan ini sebagai "pelanggaran serius terhadap perjanjian damai ", menegaskan bahwa pasukannya telah "menahan diri secara maksimal" dan tidak membalas tembakan.
Di laman Facebook pribadinya, Ketua Senat Kamboja Hun Sen menyebut militer Thailand sebagai "agresor" dan mengimbau tentara Kamboja untuk menjaga disiplin: "Garis merah untuk merespons telah ditetapkan. Saya mengimbau para komandan di semua tingkatan untuk mendidik semua perwira dan prajurit sebagaimana mestinya."
Sumber: https://congluan.vn/cang-thang-bien-gioi-thai-lan-campuchia-tai-bung-phat-nghiem-trong-10321755.html










Komentar (0)