Sejak awal Mei, provinsi ini telah mengalami banyak hujan lebat. Hujan deras menyediakan air yang melimpah untuk irigasi, tetapi juga menyebabkan beberapa kerugian bagi produksi pertanian , terutama padi, sayuran musim panas-gugur, dan pohon buah-buahan yang rentan terhadap banjir. Oleh karena itu, petani perlu menerapkan berbagai solusi perawatan yang tersinkronisasi untuk membantu tanaman meningkatkan ketahanannya terhadap cuaca dan hama.
Penggunaan film pertanian membantu meningkatkan efisiensi budidaya sayuran di musim hujan. |
Anti-penghunian untuk padi musim panas-gugur
Menurut Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup, sejauh ini, panen padi musim panas-gugur telah selesai dengan total luas 35.191 hektar. Saat ini, sebagian besar padi berada dalam tahap matang, hijau, dan siap panen. Padi pada tahap ini sering tumbang akibat hujan lebat dan angin kencang; setiap tahun, petani di provinsi ini mengalami kerusakan dan kehilangan hasil panen yang signifikan akibat bencana alam ini.
Menurut para ahli dari Dinas Produksi Tanaman dan Perlindungan Tanaman Provinsi (Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup), untuk mencegah rebahnya padi musim panas-gugur, petani perlu mempersiapkan lahan secara menyeluruh sejak awal tanam, dengan membajak atau mengolah tanah dalam-dalam agar akar padi dapat tumbuh lebih kuat dan tanaman padi dapat berdiri kokoh di tengah kondisi cuaca buruk seperti hujan lebat dan angin kencang. Disarankan untuk memilih varietas padi dengan karakteristik tanaman yang kuat, seperti varietas padi dengan tinggi sedang atau rendah, atau varietas padi dengan pelepah daun yang menempel pada batang untuk meningkatkan kekokohan tanaman padi. Padi sebaiknya ditanam dengan kepadatan sedang, tidak terlalu rapat, atau dalam barisan untuk memastikan sirkulasi udara di sawah.
Pupuk harus seimbang antara nitrogen, fosfor, kalium dan sesuai dengan bagan warna daun untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan padi; pupuk tambahan yang meningkatkan daya tahan padi seperti kalium, kalsium, silikon harus diterapkan.
Salah satu langkah efektif untuk mencegah rebahnya padi adalah dengan mengalirkan air dari sawah. Air dapat dialirkan 2-3 kali selama masa panen: pertama kali ketika padi sedang aktif beranak (sekitar 28-30 hari setelah tanam), kedua kali setelah pemupukan untuk menyuburkan malai (sekitar 46-48 hari setelah tanam), dan setiap kali dialirkan air selama 5-7 hari. 7-10 hari sebelum panen, air perlu dialirkan agar padi dapat berdiri kokoh, tidak mudah roboh, dan lebih mudah dipanen. Selain itu, petani perlu secara proaktif mencegah dan menangani hama dan penyakit padi, karena ketika padi terserang hama, tanaman menjadi lemah dan rentan rebah.
Pastikan drainase yang baik untuk tanaman dataran tinggi
Sayuran berdaun, umbi-umbian, dan pohon buah-buahan (seperti durian, nangka, jeruk, dll.) merupakan tanaman dataran tinggi yang sangat sensitif terhadap air hujan. Saat hujan deras, tanah di kebun dan perkebunan mudah tergenang. Kondisi ini dalam jangka panjang menyebabkan akar tanaman kekurangan udara dan rentan terhadap infeksi jamur, sehingga perkembangan akar dan tanaman terganggu, produktivitas rendah, atau akar membusuk dan tanaman mati. Selain itu, hujan deras juga menghambat proses fotosintesis daun, sehingga tanaman tumbuh buruk dan rentan terhadap penyakit. Pada saat yang sama, lapisan tanah atas kebun dan permukaan bedengan terkikis dan masuk ke dalam parit kebun, sehingga kehilangan kesuburan yang dibutuhkan tanaman. Akibatnya, kesuburan tanah kebun dan perkebunan menurun drastis.
Memilih varietas padi yang kuat, menggunakan pupuk berimbang, dan mengalirkan air dari sawah merupakan tindakan yang baik untuk membantu mengurangi rebahnya tanaman padi akibat badai pada musim panas-gugur. |
Oleh karena itu, menurut para ahli dan banyak orang yang berpengalaman dalam menanam sayuran dan buah-buahan, prasyarat untuk berhasil melindungi tanaman dataran tinggi dari banjir akibat hujan deras adalah kebun dan ladang harus memiliki drainase yang baik. Untuk lahan dataran rendah, pertama-tama, perlu menyiapkan tanah, membuat bedengan yang tinggi, membuat parit drainase yang baik, dan menyediakan pompa drainase saat hujan deras.
Saat memompa air keluar dari kebun, ketinggian air di parit harus dijaga tetap stabil, setidaknya 50-60 cm dari permukaan bedengan. Selain itu, parit drainase tambahan harus digali di tengah dan di sekitar bedengan dan kebun. Di awal musim hujan, parit-parit ini harus dikeruk agar air dapat mengalir dengan baik, dan juga membantu racun agar mudah terbilas saat hujan tanpa menggenang di kebun atau ladang.
Hal penting lainnya adalah petani tidak membersihkan rumput dan membatasi berjalan kaki di kebun. Khususnya, rumput di kebun tidak boleh dibersihkan, melainkan hanya dipotong dan dibiarkan di pangkalnya untuk menutupi tanah kebun, dan membantu mencegah erosi dan penggerusan akibat hujan deras. Selama musim hujan, penting untuk membatasi berjalan kaki di kebun, terutama saat kebun tergenang air, karena akan membuat tanah mudah padat, memengaruhi sistem akar, dan memperlambat kemampuan pohon untuk pulih setelah air surut.
Penggunaan film pertanian untuk bedengan sawah dan menutupi kebun dengan terpal plastik juga merupakan langkah teknis yang positif untuk membantu petani melindungi tanaman dataran tinggi selama musim hujan. Bahan ini membantu mencegah bedengan sawah dan permukaan kebun terkikis oleh hujan, menghanyutkan tanah, pupuk, dll.; sekaligus, lebih efektif dalam mencegah erosi, banjir, dan kelembapan dibandingkan metode tradisional (menutupi dengan jerami atau tidak), terutama untuk tanah berpasir dan tanah gembur.
Para ahli juga menyarankan agar rumah tangga dan unit produksi dengan kondisi tersebut menggunakan rumah jaring, atap atau menanam sayuran di rumah kaca, yang akan membantu meminimalkan dampak hujan lebat dan angin kencang yang menyebabkan kerusakan.
Pemupukan berimbang dan wajar untuk tanaman kering
Untuk pupuk anorganik, para ahli menyarankan untuk membatasi penggunaan pupuk nitrogen pada pohon buah agar tidak menghasilkan tunas baru. Sebagai gantinya, tingkatkan jumlah pupuk fosfor dan kalium untuk membantu pohon tumbuh seimbang, karena pupuk nitrogen merangsang pertumbuhan tunas baru, sehingga pohon mudah mati, sementara pupuk kalium membantu pohon meningkatkan ketahanannya terhadap banjir.
Khusus pada awal musim hujan sebaiknya diberikan kapur dengan dosis 500-1.000 kg/ha untuk memperbaiki pH tanah, mencegah degradasi tanah, menetralkan pengaruh buruk tawas, kadar garam, dan logam yang bersifat racun bagi tanaman, memulihkan struktur tanah, menjadikan tanah gembur dan permeabel; sekaligus membantu membatasi pertumbuhan bakteri dan jamur dalam tanah, serta meningkatkan efektivitas pupuk organik dan anorganik.
Disarankan untuk menggunakan pupuk organik kompos yang dikombinasikan dengan jamur hayati Trichoderma sp. untuk meningkatkan ketahanan terhadap mikroorganisme berbahaya dalam tanah, membantu mencegah busuk akar atau busuk akar pada sayuran, terutama untuk melon, labu, dan kubis.
Selain itu, perlu diterapkan langkah-langkah pengendalian hama terpadu (PHT) untuk menciptakan kondisi pertumbuhan tanaman yang sehat dan ketahanan yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang merugikan dan hama. Bersihkan lahan, kebun, dan perkebunan secara teratur; tanam pohon dengan kerapatan dan jarak yang sesuai untuk menciptakan ventilasi, mengurangi kelembapan, dan membatasi kemunculan serta perkembangan patogen.
Artikel dan foto: AS dan Tiongkok
|
|
Sumber: https://baovinhlong.com.vn/kinh-te/nong-nghiep/202506/cham-soc-bao-ve-cay-trong-trong-mua-mua-5843bb1/






Komentar (0)