
Gedung Putih memperkirakan pertumbuhan akan kembali ke 3-4% pada awal tahun 2026
Itulah penilaian yang baru saja dibuat oleh Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS. Ia mengutip para ekonom yang memperkirakan penutupan pemerintah baru-baru ini dapat mengurangi pertumbuhan sekitar 1-1,5 poin persentase.
Para ekonom mengatakan prospek ekonomi AS dibayangi oleh melemahnya konsumsi dan perdagangan global, pertumbuhan lapangan kerja yang lambat, tingginya angka pengangguran, dan inflasi yang terus berlanjut. Namun, investasi bisnis yang kuat dapat sedikit membantu memperbaiki situasi.
Menurut survei oleh National Association for Business Economics (NABE) yang dirilis pada pertengahan Oktober 2025, lebih dari 60% dari 40 ekonom yang disurvei memperkirakan bahwa tarif Presiden Donald Trump akan mengurangi pertumbuhan ekonomi AS hingga 0,5 poin persentase. Tidak ada ekonom yang mengatakan tarif akan mendorong pertumbuhan. Para ekonom memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh 1,8% pada tahun 2025, naik dari 1,3% pada survei Juni 2025.
Pemerintahan Trump sedang berupaya mengatasi masalah keterjangkauan jangka panjang dan meningkatkan daya beli konsumen, ujar Hassett. Pengurangan defisit anggaran tahun ini akan membantu meringankan tekanan makroekonomi terhadap harga. Terakhir, ia mencatat bahwa pemerintahan Trump juga berfokus pada perumahan dan bagaimana membuat hidup lebih terjangkau bagi masyarakat.
Pada malam tanggal 12 November, Kongres AS meloloskan rancangan undang-undang untuk mengakhiri penutupan pemerintah terlama dalam sejarah negara itu (43 hari) setelah kedua majelis mencapai kesepakatan untuk membuka kembali lembaga-lembaga federal, dengan demikian membawa ratusan ribu karyawan kembali bekerja dan menerima gaji.
Sumber: https://vtv.vn/chinh-phu-my-ky-vong-kinh-te-phuc-hoi-trong-quy-i-2026-100251113215929975.htm






Komentar (0)