
Para ahli merekomendasikan agar bisnis dan kreator secara proaktif "melindungi diri mereka sendiri" - Foto: VGP/LS
Pelanggaran hak kekayaan intelektual semakin canggih di ruang digital.
Berbicara pada pembukaan lokakarya, Bapak Pham Truong Giang, Wakil Direktur Departemen Sains dan Teknologi Kota Can Tho, mengatakan bahwa dengan pesatnya perkembangan teknologi dan e-commerce, tindakan pelanggaran kekayaan intelektual seperti peniruan, pemalsuan, pelanggaran hak cipta, penggunaan merek dagang yang tidak sah, pelanggaran paten, dll. menjadi lebih canggih, beragam, dan lebih sulit dikendalikan dalam praktiknya.
Menurutnya, situasi ini tidak hanya merugikan bisnis dan konsumen secara langsung, tetapi juga mengurangi kepercayaan sosial, memengaruhi lingkungan investasi, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dalam konteks tersebut, lokakarya ini diharapkan dapat menghasilkan banyak proposal praktis untuk mendorong implementasi mekanisme dan kebijakan hukum kekayaan intelektual yang semakin efektif.
Tujuannya adalah untuk mendorong bisnis, organisasi dan individu untuk secara proaktif mendaftarkan, melindungi, mengeksploitasi dan menegakkan hak kekayaan intelektual sebagai alat kompetitif yang penting, terhadap pelanggaran kekayaan intelektual dalam situasi baru.
Bapak Nguyen Duc Dung, Kepala Departemen Inspeksi dan Penyelesaian Keluhan, Departemen Kekayaan Intelektual ( Kementerian Sains dan Teknologi ), dengan jelas menyatakan situasi dan tren terkini pelanggaran hak kekayaan intelektual dalam lingkungan digital di Vietnam dan internasional, dan menyebutkan solusi untuk memperkuat penegakan dan perlindungan hak kekayaan intelektual.
Menurut Bapak Dung, undang-undang saat ini memiliki ketentuan khusus untuk melindungi hak kekayaan intelektual para kreator, tetapi situasi pelanggarannya semakin rumit. Para kreator dan ilmuwan harus menghabiskan banyak upaya, waktu, dan sumber daya untuk meneliti dan menemukan invensi serta paten, tetapi ketika karya tersebut dipasarkan, risiko pelanggaran hak kekayaan intelektual selalu ada. "Menciptakan karya itu sulit, melindunginya dari tindakan pelanggaran hak kekayaan intelektual bahkan lebih sulit lagi," tegasnya.
Perjalanan litigasi yang sulit
Menurut Bapak Nguyen Duc Dung, sistem hukum telah menetapkan sanksi dan langkah-langkah yang jelas untuk menangani pelanggaran hak kekayaan intelektual. Namun, mulai dari mendeteksi pelanggaran, mengumpulkan dokumen dan bukti, hingga mengajukan gugatan, mengajukan gugatan, hingga memenangkan gugatan, merupakan proses yang panjang, rumit, dan mahal.
Banyak kreator dan pelaku bisnis tidak memiliki cukup sumber daya manusia dan keuangan untuk terus-menerus mengajukan tuntutan hukum terkait kekayaan intelektual, terutama kasus yang pelanggarnya berada di luar negeri, sehingga membuat penanganannya menjadi jauh lebih sulit.
Realitas ini menciptakan “kesenjangan” antara hukum dan penegakan hukum, terutama dalam konteks perkembangan platform digital dan transaksi lintas batas yang pesat.
Para pelaku bisnis dan inovator harus secara proaktif “mempertahankan diri”
Dari perspektif perusahaan teknologi, Bapak Truong Hoang Khai, Ketua Dewan Direksi Perusahaan Saham Gabungan Katec Technology, menekankan bahwa kekayaan intelektual (HKI) dalam lingkungan digital dan dalam konteks integrasi internasional merupakan isu yang sangat mendesak. Melindungi hak-hak kekayaan intelektual perusahaan, jika tidak diberikan perhatian yang semestinya, dapat menjadi "kelemahan fatal" dalam persaingan dan pembangunan.
Menurut Bapak Khai, selain penyesuaian dan penyempurnaan kerangka hukum oleh Negara, pelaku usaha juga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan Kementerian Sains dan Teknologi. Nasihat dan dukungan hukum serta profesional yang tepat waktu akan membantu pelaku usaha meminimalkan risiko dalam lingkungan kreatif dan bisnis di ranah digital.
Dari perspektif hukum, Bapak Duong Thanh Long, Direktur Jenderal Firma Hukum ALIAT, meyakini bahwa peran hak kekayaan intelektual dalam meningkatkan daya saing dan mendorong inovasi sangatlah penting bagi bisnis maupun kreator. Oleh karena itu, selain upaya kreatif, setiap organisasi dan individu harus menyadari tanggung jawab mereka untuk melindungi diri dari jebakan di dunia digital.
Bapak Long menyampaikan bahwa saat ini terdapat banyak peraturan dan dokumen hukum tentang pendaftaran dan perlindungan hak kekayaan intelektual, tetapi masih banyak pelaku bisnis dan kreator yang belum memperhatikannya. Solusi terbaik, menurut beliau, adalah bagi individu dan pelaku bisnis untuk mendaftarkan hak kekayaan intelektual secara lengkap dan segera; secara proaktif mempelajari dan memperbarui isu-isu hukum terkait bidang yang mereka ciptakan dan hasilkan. Dari sana, mereka dapat membangun strategi perlindungan diri yang tepat dalam perjalanan pengembangannya.
Tn. Long menyarankan agar komunitas bisnis dan kreator mempertimbangkan perlindungan kekayaan intelektual sebagai bagian tak terpisahkan dari strategi pengembangan jangka panjang.
Le Son
Sumber: https://baochinhphu.vn/chong-xam-pham-shtt-thoi-cong-nghe-so-can-y-thuc-ro-trach-nhiem-tu-bao-ve-102251114170219399.htm






Komentar (0)