Dr. Nguyen Thanh Triet, apoteker, Departemen Pengobatan Tradisional, Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa Vietnam memiliki sekitar 50-100 spesies jamur beracun. Empat jenis jamur beracun yang paling umum di Vietnam adalah jamur payung putih, jamur beracun berbentuk kerucut putih, jamur topi bergaris abu-abu kecokelatan, dan jamur payung putih dengan insang hijau.
Tanda-tanda untuk mengidentifikasi jamur beracun yang dapat diperhatikan adalah jamur memiliki semua komponen seperti tudung, insang, batang, cincin batang, dan selubung dasar. Bagian dalam batang jamur berwarna merah muda muda, tudung jamur merah memiliki sisik putih, dan serat jamur bersinar di malam hari merupakan jamur beracun.
Jamur putih beracun (Amanita verna)
Racun dapat berada di seluruh jamur (tudung, insang, cincin, batang, dan selubung dasar jamur). Toksin berubah seiring musim, selama pertumbuhan jamur, di lingkungan tanah, dan iklim.
"Orang-orang sebaiknya tidak mengonsumsi jamur jenis apa pun tanpa memastikannya. Berhati-hatilah dan telitilah untuk menghindari kesalahan. Jika ada tanda-tanda keracunan setelah mengonsumsi jamur, mereka harus segera pergi ke rumah sakit atau pusat medis terdekat untuk mendapatkan perawatan darurat," saran Dr. Triet.
Dr. Nguyen Thi Thuy Ngan, Wakil Kepala Departemen Penyakit Tropis, Rumah Sakit Cho Ray (HCMC), mengatakan bahwa musim hujan adalah waktu di mana jamur tumbuh subur, menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi masyarakat untuk memanen jamur. Namun, jika Anda tidak memiliki pengetahuan untuk mengenali jamur beracun, risiko keracunan sangat tinggi.
"Misalnya, akhir-akhir ini banyak informasi tentang jamur telur ayam yang bergizi. Namun, ketika orang pergi memanen jamur liar, tanpa mengetahui jenis jamurnya secara pasti, mereka bisa salah mengira jamur beracun sebagai jamur bergizi," kata Dr. Ngan.
Gejala keracunan akibat mengonsumsi jamur dapat muncul segera setelah makan atau setelah 6-8 jam. Saat gejala keracunan muncul, beberapa orang mengalami gejala yang mirip dengan gangguan pencernaan dan seringkali memantau kondisinya sendiri di rumah, sehingga perkembangannya berlangsung cepat.
Oleh karena itu, Dr. Ngan menganjurkan agar orang menggunakan jamur dengan asal usul yang jelas, diidentifikasi oleh para ahli, karena jamur beracun dan jamur bergizi mudah tertukar.
[iklan_2]
Tautan sumber










Komentar (0)