
Pekan Sains dan Teknologi VinFuture 2025 dibuka dengan presentasi oleh pembicara tentang teknologi terobosan masa depan
Para pembicara internasional menyajikan gambaran menyeluruh tentang masa depan robot lunak, jantung buatan, dan pertanian regeneratif. Gagasan-gagasan ini menunjukkan bahwa teknologi semakin dekat untuk meniru kecerdasan alami, memulihkan kehidupan, dan menciptakan ekosistem yang berkelanjutan.
Di bidang robotika, Profesor Ho-Young Kim (Universitas Nasional Seoul) berbagi model "kecerdasan fisik spontan", di mana material dan morfologi robot berperan sebagai komputasi, alih-alih mikrochip silikon. Pendekatan ini meniru alam, seperti koloni semut yang membangun jembatan, tabung kecambah jamur yang menentukan stomata, atau sel darah putih yang mengenali penyerang. Menurut Profesor Ho-Young Kim, "membiarkan materi berpikir sendiri" membuka generasi robot yang berkelanjutan, hemat energi, dan lebih beradaptasi dengan lingkungan yang kompleks.

4 pembicara berpartisipasi dalam presentasi tersebut
Berasal dari Universitas New South Wales, Australia, Associate Professor Do Thanh Nho menyampaikan bahwa penyakit kardiovaskular merenggut lebih dari 20 juta jiwa setiap tahun, dan salah satu tantangan terbesar dalam kedokteran kardiovaskular adalah kurangnya alat untuk mensimulasikan jantung manusia secara realistis. Model hewan secara fisiologis berbeda, dan simulasi komputer belum dapat mereproduksi gerakan kompleks otot jantung. Hal ini membuat proses pengujian perangkat kardiovaskular menjadi mahal, lama, dan berpotensi berisiko.
Untuk mengatasi hal ini, Profesor Madya Do Thanh Nho mengembangkan robot lunak yang mensimulasikan jaringan manusia, yang paling menonjol adalah "jantung buatan lunak dengan detak". Perangkat ini dapat mensimulasikan tekanan, laju aliran darah, dan gerakan kontraksi jantung asli. Khususnya, struktur jantung buatan dapat dirancang khusus sesuai data setiap pasien, memungkinkan dokter untuk "berlatih" sebelum operasi dan menilai risiko secara akurat. Teknologi ini membantu meningkatkan keselamatan dalam prosedur seperti perawatan aritmia atau intervensi katup jantung.

Profesor Madya Do Thanh Nho dengan pidatonya tentang jantung buatan yang lembut dan berdetak
Profesor Raymond Kai-yu Tong (Universitas Tiongkok Hong Kong) yang juga berfokus pada kesehatan manusia berbagi perjalanan pengembangan "Hand of Hope", sebuah eksoskeleton robotik yang dapat membaca intensi gerakan pasien stroke, mendukung gerakan mereka, dan memulihkan jalur otak. Beliau juga memperkenalkan XoMuscle - otot buatan yang lembut, yang membuka masa depan rehabilitasi yang lebih manusiawi, di mana kenyamanan dan martabat pasien dihormati.
Di forum tersebut, Bapak Nguyen Do Dung, CEO Enfarm, memaparkan kisah pertanian regeneratif berbasis AI. Aplikasi Enfarm mendukung petani untuk mengoptimalkan pupuk, meningkatkan produktivitas hingga 30%, dan mengurangi penggunaan pupuk hingga 30%, sehingga mengurangi emisi dan memenuhi standar keberlanjutan. Sementara itu, Enfarm FM menyediakan perangkat bagi bisnis untuk memantau area bahan baku dan pelaporan ESG yang transparan, membangun ekosistem pertanian digital yang beradaptasi dengan perubahan iklim. Hanya dalam 1 tahun, Enfarm telah beroperasi di 14 provinsi, berekspansi ke Filipina, dan melakukan uji coba di Afrika.
Pembicara dengan pendekatan yang berbeda-beda tetapi sepakat pada pesan umum bahwa ketika sains dipandu oleh kasih sayang, setiap penemuan menjadi jembatan yang menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan, membuka jalan bagi masa depan yang berkelanjutan.
SAYAP MATAHARI
Sumber: https://www.sggp.org.vn/cong-nghe-dot-pha-mo-loi-tuong-lai-nhan-loai-post826537.html






Komentar (0)