
Pasien NMT (60 tahun, tinggal di Distrik Rach Dua, Kota Ho Chi Minh) dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya dalam kondisi kritis: sianosis seluruh tubuh, henti jantung, dan henti napas. Menurut keluarganya, pasien tersengat listrik dan tidak sadarkan diri sekitar 30 menit sebelumnya, saat sedang memperbaiki atap.
Setelah menerima pasien, tim jaga yang dipimpin oleh Dr. Pham Luong Tri, Kepala Departemen Gawat Darurat, segera melakukan tindakan resusitasi kardiopulmoner: kompresi dada, sengatan listrik, injeksi adrenalin, dan intubasi endotrakeal.
Setelah 15 menit resusitasi intensif, jantung pasien mulai berdetak kembali, tekanan darah stabil, dan refleks mulai muncul. Pasien dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif dan Antiracun untuk perawatan lebih lanjut. Saat ini, kondisinya stabil dan ia dapat beraktivitas normal.
Dr. Pham Luong Tri menyarankan: “Waktu merupakan faktor vital dalam kasus sengatan listrik yang menyebabkan henti jantung dan henti napas. Pertolongan pertama yang tepat di tempat kejadian dapat membantu menyelamatkan nyawa korban sebelum mencapai rumah sakit.”
Dr. Pham Luong Tri juga mencatat: segera matikan sumber listrik, jangan menyentuh korban secara langsung, hubungi 115, dan periksa reaksi pasien. Jika korban tidak bernapas dan tidak ada denyut nadi, segera lakukan CPR dan pernapasan buatan. Jika korban masih sadar, baringkan korban, jaga suhu tubuhnya tetap hangat, dan pantau terus kondisinya. Jangan menyiram korban dengan air dan hindari bergerak jika diduga ada cedera tulang belakang.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/cuu-song-benh-nhan-ngung-tim-ngung-tho-do-bi-dien-giat-post823053.html






Komentar (0)