Tikus sawah panggang merupakan hidangan khas terkenal di Dong Thap , yang pernah menduduki peringkat 100 besar hidangan khas Vietnam tahun 2021-2022 oleh Organisasi Rekor Vietnam (Vietkings) dan Organisasi Top Vietnam (VietTop).
Sesuai namanya, hidangan ini terbuat dari bahan utama tikus sawah. Tikus jenis ini hidup di sawah dan terutama memakan nasi, sehingga sering ditangkap oleh penduduk setempat dan diolah menjadi makanan karena dagingnya harum, tidak berbau, dan bertekstur berlemak serta padat.

Tuan Vo Phat (tinggal di kelurahan My Tra, provinsi Dong Thap) mengatakan bahwa tikus sawah panggang merupakan hidangan minum favorit warga setempat, paling populer di distrik Cao Lanh lama.
Selain tikus sawah, penduduk setempat juga lebih suka menggunakan daging tikus landak. Dua jenis tikus ini banyak terdapat di Dong Thap. Mereka sering hidup di daerah dingin, terutama memakan nasi, jagung, singkong, dan pakan alami seperti kepiting, siput, dll., sehingga dagingnya berlemak, padat, dan lezat.
Menurut Pak Phat, tikus di sini diburu sepanjang tahun atau musiman. Namun, tikus dengan kualitas terbaik dipanen pada musim panen, sekitar bulan September dan Oktober setiap tahunnya.
Saat itu tikus-tikus tersebut memakan nasi yang sudah matang hingga kenyang dan menjadi montok, yang apabila dimasak akan menjadi lebih lezat lagi.

Tikus sawah menjadi gemuk setelah panen karena memakan padi matang, dengan berat sekitar 5-6 ekor/kg. Setelah padi dipanen, masyarakat memanfaatkan kesempatan ini untuk memasang jaring, mengejar tikus di sawah, lalu menangkapnya hidup-hidup, dan membawanya pulang untuk dijual atau dijadikan makanan.
"Orang yang berpengalaman bisa menangkap puluhan kilogram tikus sehari," kata Pak Phat.
Lelaki ini juga menuturkan, tikus sawah tersebut ditangkap lalu direbus dalam air mendidih hingga bulunya tercabut, kemudian perutnya dibelah, isi perutnya dibersihkan, kemudian cakar, kepala, dan ekornya dipotong.
Setelah proses awal, daging tikus direndam dengan beberapa rempah seperti saus tiram atau bubuk lima rempah, saus ikan atau garam..., menunggu hingga meresap dengan baik, lalu mengambil masing-masing tikus dan memasukkannya ke dalam toples.
Guci yang digunakan untuk memanggang tikus biasanya dilubangi bagian bawahnya oleh penduduk setempat, agar arang dapat dimasukkan untuk memanggang. Tikus-tikus dipanggang di dalam guci, dengan membuka tutupnya setiap lima atau sepuluh menit, sambil dibolak-balik hingga matang.
Setiap batch akan memanggang 8 hingga 30 ekor tikus. Selama proses pemanggangan, koki harus memperhatikan pembukaan tutupnya, pembalikannya secara merata, penambahan lemak dan bumbu agar daging tikus lebih beraroma.
Tikus membutuhkan waktu sekitar 45 menit hingga 1 jam untuk dipanggang. Setelah daging matang, orang-orang akan mengoleskan sedikit madu pada kulitnya. Metode ini membantu hidangan memiliki aroma yang harum dan warna yang indah," tambahnya.

Kualitas hidangan tikus panggang adalah bila kulitnya mengembang, berwarna merah kecoklatan atau sewarna sayap kecoa, dan dagingnya matang merata serta lembut dan berair.
Di Dong Thap, tikus sawah panggang dinikmati dengan rempah-rempah dan dicelupkan ke dalam garam lada lemon yang menarik.
Hidangan ini paling nikmat disantap selagi hangat, cocok dijadikan camilan saat kumpul bersama teman maupun sanak saudara.

Ibu Mai Chi (HCMC) yang berkesempatan menikmati tikus sawah panggang di distrik Cao Lanh lama mengatakan bahwa awalnya ia merasa waspada dan sedikit takut saat pemandu wisata memperkenalkan hidangan tersebut.
Namun, setelah mencobanya dengan berani, ia mendapati rasa daging tikus panggang itu jauh berbeda dari apa yang dibayangkannya, bahkan sama lezatnya dengan daging babi guling panggang yang pernah dimakannya.
"Kalau dilihat dari tampilannya saja, sulit untuk tahu kalau masakan ini terbuat dari daging tikus. Tapi, karena bahan-bahannya, tidak semua pengunjung berani mencobanya," ujar Ibu Chi sambil bercanda.
Turis wanita itu berkomentar bahwa hidangan tikus sawah panggang memiliki kulit yang renyah, sementara daging di dalamnya lembut, berair, berlemak, dan memiliki rasa manis dan aromatik yang sangat unik.
Saat memakan daging tikus panggang dengan garam, merica, lemon, ketumbar Vietnam, pisang hijau, tomat, mentimun, dan sebagainya, dia tidak merasa berminyak karena minyaknya.

Sumber: https://vietnamnet.vn/dac-san-dong-thap-khong-phai-ai-cung-dam-thu-khach-sanh-an-khen-gion-rum-ngon-2470142.html










Komentar (0)