Pada sesi diskusi pagi ini (2 Desember), delegasi Majelis Nasional Tran Khanh Thu, delegasi Hung Yen mengusulkan pembebasan biaya kuliah bagi mahasiswa kedokteran .
Mengomentari rancangan Resolusi Majelis Nasional tentang sejumlah mekanisme dan kebijakan terobosan untuk perlindungan, perawatan, dan peningkatan kesehatan masyarakat, delegasi Tran Khanh Thu mengatakan bahwa rancangan resolusi baru hanya menyebutkan kebijakan pelatihan pascasarjana di sejumlah jurusan, dan tidak memberikan solusi terobosan terkait pelatihan sumber daya manusia dini dan jarak jauh.
Sementara itu, sumber daya manusia medis selalu memainkan peran penting dalam keberhasilan pelayanan kesehatan masyarakat. Sumber daya manusia medis di tingkat akar rumput saat ini belum memenuhi persyaratan dan belum menciptakan lingkungan yang menarik, yang menjamin pengembangan profesional bagi para dokter.
Menurut Kementerian Kesehatan , terdapat 66 universitas yang mendidik dokter, 18 di antaranya merupakan sekolah negeri. Jumlah dokter yang lulus pada tahun 2024 hampir mencapai 11.300 orang. Skala sumber daya manusia medis telah meningkat sebesar 2,33% dalam 10 tahun terakhir, tetapi masih rendah dibandingkan dengan permintaan. Total sumber daya manusia di sektor kesehatan sekitar 431.700 orang, jauh lebih rendah dari target 632.500 orang.
Sementara itu, standar kompetensi jurusan kedokteran selalu berada pada level tertinggi dalam 10 tahun terakhir, masa studi yang panjang, biaya kuliah yang tinggi akibat otonomi finansial sekolah, di luar kemampuan banyak keluarga berpendapatan rendah dan menengah, menjadi hambatan bagi siswa yang ingin kuliah kedokteran.
Delegasi Tran Khanh Thu mengatakan bahwa ketika memberikan komentar pada rancangan revisi Undang-Undang Pendidikan Tinggi, delegasi mengusulkan untuk mengubah Poin a, Klausul 2, Pasal 38 ke arah anggaran negara memastikan pendanaan untuk pelatihan guru, dokter medis dan sektor prioritas khusus.
Namun, menurut laporan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, biaya pendidikan dan tunjangan dalam pelatihan dokter dan dokter residen diatur oleh Kementerian Kesehatan dan dilaksanakan sesuai dengan dokumen sektor kesehatan. Rancangan Undang-Undang Pendidikan Tinggi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Oleh karena itu, para delegasi merekomendasikan agar Kementerian Kesehatan menambahkan mata kuliah pendidikan dokter di lembaga pendidikan negeri ke dalam kelompok penerima bantuan biaya pendidikan dari APBN selama masa studi dengan komitmen untuk bekerja sesuai penugasan Negara setelah lulus. Solusi ini membantu mahasiswa, terutama mahasiswa kurang mampu, memiliki kesempatan untuk belajar kedokteran, sekaligus mengatasi kekurangan sumber daya manusia medis di daerah terpencil dan daerah yang kekurangan dokter.
Selain isu di atas, delegasi Tran Khanh Thu juga mengomentari isu kebijakan preferensial untuk fasilitas medis. Menurut delegasi, dalam Pasal 6 rancangan resolusi tentang kebijakan pertanahan, pajak, dan keuangan, Klausul 5 menetapkan pembebasan pajak penghasilan badan bagi fasilitas medis publik dan fasilitas medis swasta yang beroperasi nirlaba.
Delegasi tersebut menyatakan bahwa otoritas pajak memungut pajak terutang dari banyak fasilitas kesehatan publik dari pendapatan asuransi kesehatan dan pendapatan biaya reguler, sementara menurut peraturan, sumber pendapatan selain layanan yang diminta dan layanan berkualitas tinggi dibebaskan dari pajak penghasilan badan. Oleh karena itu, delegasi meminta badan penyusun untuk menegaskan secara tegas ketentuan ini dalam resolusi, mengingat fasilitas kesehatan publik telah memungut pajak terutang sejak tahun 2019 hingga saat ini.
Pasal 7, Pasal 6, mengenai mekanisme keuangan fasilitas kesehatan publik, delegasi Khanh Thu mengusulkan untuk menyesuaikan ke arah bahwa fasilitas kesehatan publik bersifat otonom dalam memutuskan tingkat pendapatan tambahan bagi pegawai negeri sipil dan karyawan dari pendapatan karir dan sumber pendapatan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, peraturan pengeluaran internal dan hasil operasi unit.
“Peraturan ini serupa dengan rancangan resolusi yang mengimplementasikan Resolusi 71 di sektor pendidikan,” kata delegasi Tran Khanh Thu./.
Source: https://www.vietnamplus.vn/dai-bieu-quoc-hoi-de-xuat-mien-hoc-phi-cho-sinh-vien-nganh-y-truong-cong-lap-post1080461.vnp






Komentar (0)