
Bapak Vo Van Luc (kanan) berbagi tentang proses budidaya kucai di Can Tho . Foto: Tangkapan Layar
Setiap episode program ini mengajak pemirsa ke tempat tersebut, "mendengar dan melihat" untuk merasakan langsung perjalanan masyarakat Can Tho dalam melestarikan nilai-nilai budaya lokal. Oleh karena itu, "Can Tho Identity" tidak hanya menjelajahi tanah dan desa-desa kerajinan, tetapi juga menyentuh hati penonton melalui kisah orang-orang yang bekerja siang dan malam selama bertahun-tahun untuk melestarikan nilai-nilai tradisional dan budaya, memperkaya tanah air mereka.
Bahasa Indonesia: Mengikuti pembawa acara, pemirsa bertemu dengan orang-orang yang bersemangat tentang profesi lama dan nilai-nilai budaya lokal. Itulah pertemuan dengan Bapak Nguyen Van Hai (kelurahan Trung Hung, kota Can Tho) dengan semangatnya untuk membuat dan menampilkan tari barongsai dari kelompok tari barongsai dan naga Hoa Anh Dao. Profesi membuat tari barongsai rumit, membutuhkan pengetahuan dan teknik yang tinggi sehingga produk jadi memiliki jiwa dan dapat berkoordinasi dengan lancar dengan para penari. Awalnya seorang pemain tari barongsai, Bapak Nguyen Van Hai memiliki dasar dalam pengetahuan dan teknik. Untuk menghemat biaya bagi kelompok tersebut, Bapak Nguyen Van Hai meneliti dan membuat produk tari barongsai dan naga sendiri. Profesi ini juga pilih-pilih karena setiap langkah harus dilakukan secara manual. Namun, dengan semangatnya, Bapak Nguyen Van Hai tidak hanya mempertahankan profesinya tetapi juga menginspirasi saudara-saudaranya di kelompok tersebut.
Dalam "Can Tho Identity", kisah-kisah tersebut digambarkan dengan gamblang melalui setiap potongan kehidupan masyarakat setempat. Seperti kisah Bapak Vo Van Luc, yang dikenal penduduk setempat sebagai Bapak Tam He, yang telah berkecimpung dalam budidaya kucai selama hampir 40 tahun di distrik Trung Nhat. Sejak tahun 1990-an, Bapak Tam He telah bereksperimen dengan budidaya kucai ketika kebun jagung dan tebu miliknya kurang produktif. Kucai mudah ditanam, dipanen sepanjang tahun, dan menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat dusun Rach Muong Ranh. Kini, dusun Rach Muong Ranh juga dikenal sebagai Rach He karena kucai ditanam di mana-mana, menciptakan citra unik tentang produksi tenaga kerja di sini.
"Can Tho Identity" juga menggambarkan potret orang-orang yang sangat terikat dengan tanah tempat mereka tinggal, seperti perjalanan petani tua Ly Van Bon (Kelurahan Binh Thuy) untuk melestarikan perikanan dan spesies langka di Sungai Hau dan Sungai Mekong, atau perjalanan melestarikan profesi anyaman tikar milik Bapak Ha Van Nghiep (Kelurahan Tan Loc)... Setiap perjalanan menunjukkan kepada penonton kecintaan yang mendalam terhadap profesi ini dan tekad untuk melestarikan nilai-nilai tradisional bagi generasi mendatang. Mereka tekun dalam bekerja, tetapi juga senantiasa berinovasi dan beradaptasi dengan cara serta metode baru agar profesi lama ini dapat menjangkau generasi muda masa kini dengan cara yang paling mudah.
"Can Tho Identity" tidak hanya memberikan pengetahuan kepada penonton tentang setiap tanah dan masyarakat Can Tho tetapi juga perjalanan untuk melestarikan identitas budaya asli.
BAO LAM
Sumber: https://baocantho.com.vn/dam-da-ban-sac-can-tho--a193329.html






Komentar (0)