![]() |
U17 Prancis belum menunjukkan kekuatan superiornya. |
Prancis U-17 tiba di Qatar sebagai favorit, tetapi mereka mengakhiri babak penyisihan grup dengan keraguan. Kekalahan 0-1 dari Uganda tidak hanya mengejutkan, tetapi juga memperlihatkan tim muda yang kurang berani dan kurang memiliki arah.
Satu-satunya gol James Bogere di babak pertama memastikan kemenangan bersejarah bagi Uganda, kemenangan pertama mereka di Piala Dunia U-17. Tim Afrika itu bermain dengan percaya diri, bertahan dengan solid, dan memanfaatkan sepenuhnya kesalahan lawan.
Sementara itu, Prancis tampak terpecah-pecah, terlalu bergantung pada kilasan-kilasan brilian Batola. The Blues bahkan berhasil memasukkan bola ke gawang setelah tembakan Nassoko, tetapi gol tersebut dianulir karena offside.
Setelah tiga pertandingan, Prancis hanya meraih empat poin dari sembilan pertandingan, sebuah penampilan yang mengecewakan bagi tim yang menjuarai Kejuaraan Remaja Eropa. Mereka nyaris mengalahkan Chili, imbang melawan Kanada, dan kalah dari Uganda. Keempat tim finis dengan empat poin, tetapi Prancis lolos berkat selisih gol. Namun, posisi puncak grup mereka kini hanya tinggal namanya saja.
Pelatih Lionel Rouxel tahu masalahnya: timnya kurang ritme, kohesi, dan semangat juang. Jika mereka tidak segera memperbarui diri, Prancis bisa segera tersingkir. Di Qatar, reputasi saja tidak cukup. Piala Dunia U-17 telah membuktikan bahwa tim yang paling berani pun layak untuk melangkah jauh.
Sumber: https://znews.vn/dia-chan-tai-u17-world-cup-post1601946.html







Komentar (0)