Reaksi ini tampak jelas dalam pernyataan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada televisi pemerintah Rusia pada hari Minggu, 7 Desember: "Penyesuaian yang kami lihat dalam banyak hal sesuai dengan visi kami."
Pujian Moskow terhadap dokumen kebijakan luar negeri tingkat tinggi AS belum pernah terjadi sebelumnya. Konsensus publik mengenai isu-isu geopolitik fundamental seperti itu sangat jarang.

Respons positif Rusia bersumber dari muatan strategis yang digambarkan oleh Trump sebagai "realisme fleksibel". Fokus doktrin tersebut pada kepentingan nasional dan konsep lingkup pengaruh selaras dengan Moskow.
Secara spesifik, strategi tersebut berjanji untuk mengakhiri gagasan NATO sebagai aliansi permanen dan diperluas – sesuatu yang telah lama dipandang Rusia sebagai ancaman. Strategi ini juga mengidentifikasi negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina sebagai kepentingan "inti" AS, sekaligus memperingatkan Eropa tentang risiko "kehancuran peradaban".
Alih-alih menyebut Rusia sebagai ancaman seperti yang disebutkan dalam dokumen-dokumen sebelumnya, strategi baru tersebut menekankan keinginan untuk "membangun kembali stabilitas strategis dengan Rusia." Seruan untuk menghidupkan kembali Doktrin Monroe, yang menekankan lingkup pengaruh, semakin memperkuat dukungan Moskow.
Konteks saat ini semakin rumit dengan keterlibatan aktor geopolitik lain, terutama Tiongkok. Strategi Trump mengidentifikasi kawasan Indo- Pasifik sebagai "medan pertempuran ekonomi dan geopolitik utama."
Sementara itu, Kremlin tetap berhati-hati. Peskov memperingatkan tentang apa yang disebut "negara dalam" AS – istilah yang sering digunakan Trump untuk merujuk pada kekuatan politik internal yang dapat menghambat kebijakannya. Pendekatan proaktif Moskow menunjukkan bahwa mereka menyadari betul bahwa pujian awal mungkin sulit diberikan mengingat hambatan politik di Washington.
Konvergensi strategis antara Trump dan Kremlin membuka kemungkinan titik balik dalam hubungan internasional. Namun, jalan dari deklarasi menuju kenyataan masih berliku-liku, bergantung pada politik AS dan lanskap geopolitik global yang terus berubah. Respons positif yang jarang terjadi dari Moskow mungkin merupakan awal, tetapi masa depan tetap penuh tantangan.
Sumber: https://congluan.vn/dien-kremlin-hoan-nghenh-chien-luoc-an-ninh-quoc-gia-moi-cua-my-10321734.html










Komentar (0)