Suasana kacau di bandara Makhachkala Rusia pada dini hari tanggal 30 Oktober
Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan pada 30 Oktober bahwa mereka telah menahan 60 orang setelah ratusan pengunjuk rasa anti-Israel menyerbu bandara Makhachkala pada 29 Oktober. Sebuah pesawat dari Israel baru saja mendarat saat itu.
Para pengunjuk rasa mencari warga negara Israel di dalam pesawat. Polisi segera tiba di bandara untuk mencegah massa terlalu bersemangat.
Apakah Ukraina berada di balik kerusuhan anti-Semit di Rusia?
Dalam konferensi pers melalui telepon, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan insiden di bandara Makhachkala melibatkan intervensi pasukan asing, tetapi tidak menyebutkan pasukan mana yang dicurigai Rusia.
"Tadi malam (29 Oktober) dan pagi ini (30 Oktober), Presiden Vladimir Putin menerima laporan mengenai situasi di Republik Dagestan dari Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), Garda Nasional Rusia, dan kepala Republik Dagestan, Bapak Sergei Melikov," Sputnik News mengutip Bapak Peskov.
Menghadapi situasi di atas, Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengumumkan penutupan sementara bandara Makhachkala dari 29 Oktober hingga 6 November.
TASS mengutip pernyataan Melikov yang menyatakan bahwa mereka yang berada di balik kerusuhan di bandara adalah "musuh Rusia" dan mengatur segalanya dari Ukraina.
Titik kritis: Ukraina berisiko kehabisan amunisi pada tahun 2024; Israel khawatir dengan jaringan terowongan Hamas
Presiden Putin diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan para penasihat keamanan senior, termasuk menteri pertahanan dan kepala badan intelijen, untuk membahas "upaya Barat untuk mengeksploitasi konflik di Timur Tengah guna menimbulkan perpecahan di masyarakat Rusia," menurut juru bicara Peskov.
Ukraina belum mengomentari tuduhan Rusia.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)