Menang adalah suatu keharusan
Pertandingan di mana tim putri Vietnam menguasai jalannya pertandingan, menciptakan banyak peluang, namun penyelesaian akhir yang kurang efektif dan sedikit subjektivitas di lini pertahanan membuat tim harus meninggalkan lapangan dengan tangan hampa.

Kini, pertandingan melawan Myanmar pada 11 Desember menjadi konfrontasi yang menentukan, sebuah "final awal" yang sesungguhnya.
Myanmar saat ini memimpin Grup B dengan 6 poin mutlak, sementara Vietnam dan Filipina sama-sama memiliki 3 poin. Di babak final, Filipina hanya akan bertemu Malaysia dan kemungkinan besar akan meraih 3 poin penuh, menjadikan pertandingan melawan Myanmar sebagai pertarungan hidup dan mati bagi pelatih Mai Duc Chung dan timnya.

Gol yang diterima pada perpanjangan waktu menyebabkan tim wanita Vietnam menerima kekalahan yang disesalkan.
Tim putri Vietnam hanya punya satu pilihan, yaitu mengalahkan Myanmar. Jika menang, mereka akan menyamakan 6 poin dengan Myanmar dan Filipina (jika Filipina menang melawan Malaysia).
Saat itu, ketiga tim akan bersaing dalam selisih gol, dan Vietnam memiliki keunggulan tertentu. Myanmar hanya mengalahkan Malaysia 3-0, sementara tim putri Vietnam menghancurkan lawan mereka 7-0.
Oleh karena itu, hanya perlu mengalahkan Myanmar, Huynh Nhu dan rekan-rekannya akan berhak melaju.
Usai pertandingan melawan Filipina, pelatih Mai Duc Chung menegaskan bahwa tim putri Vietnam masih berpeluang untuk lolos. "Jika ketiga tim memiliki jumlah poin yang sama, kami unggul dalam selisih gol. Namun, yang terpenting adalah mengalahkan Myanmar agar memiliki peluang untuk lolos," tegas pelatih Mai Duc Chung.
Harus berdiri kuat
Suara sejarah mendukung gadis-gadis Vietnam ketika pada SEA Games terakhir tahun 2023, mereka menang 3-1 melawan Myanmar di babak penyisihan grup, kemudian menang 2-0 di final untuk memenangkan medali emas.

Namun, menghadapi Myanmar tidak pernah mudah. Dalam beberapa turnamen terakhir, mereka selalu menunjukkan kemajuan, siap bermain ofensif atau defensif tergantung lawan. Oleh karena itu, tim putri Vietnam harus mempersiapkan diri lebih matang, mulai dari mentalitas, taktik, hingga konsentrasi di setiap posisi.
Kekalahan dari Filipina tidak hanya memperkecil keunggulan tim dalam persaingan untuk lolos tetapi juga menimbulkan tekanan mental, sebab jika salah satu langkah saja, peluang untuk lolos ke babak semi-final hampir tertutup.
Namun, di masa-masa sulit seperti inilah semangat tim yang hebat harus ditegaskan. Tim putri Vietnam—tim yang telah berkali-kali menjuarai kejuaraan regional, berpengalaman, dan memiliki semangat juang, serta memahami hal itu dengan sangat baik.
Oleh karena itu, pertandingan mendatang melawan Myanmar bukan sekadar pertandingan untuk meraih poin, tetapi juga tantangan semangat, kepribadian, dan kemampuan untuk bangkit setelah tersandung.
Kesulitan memang ada di depan, tetapi semakin besar kesulitannya, semakin berarti kemenangannya. SEA Games 33 masih panjang dan pintu harapan masih terbuka jika tim putri Vietnam bangkit di waktu yang tepat.
Pertandingan melawan Myanmar pada tanggal 11 Desember adalah saatnya bagi "Diamond Girls" untuk melakukan itu - dengan keberanian, pengalaman, dan kekuatan mental yang telah membentuk merek mereka selama bertahun-tahun.
Sumber: https://baovanhoa.vn/the-thao/doi-tuyen-nu-viet-nam-phai-thang-myanmar-de-di-tiep-186887.html










Komentar (0)