Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan mengembangkan regulasi untuk pekerjaan mahasiswa, di mana kelompok tersebut mempertimbangkan dan memberikan beasiswa untuk mendorong pembelajaran harus mencakup peserta didik dalam bentuk pelatihan lain seperti kerja-studi dan pembelajaran jarak jauh, bukan hanya peserta didik penuh waktu.
Alasan amandemen ini adalah hasil inspeksi dan audit Komite Keuangan dan Anggaran menunjukkan masih terdapat kekurangan. Khususnya, pada poin b, klausul 4, Pasal 8 Keputusan 84/2020/ND-CP menetapkan: "Untuk lembaga pelatihan vokasi dan perguruan tinggi, beasiswa untuk mendorong pembelajaran diatur sekurang-kurangnya sebesar 8% dari pendapatan SPP untuk sekolah negeri."
Namun, subjek yang dipertimbangkan dan diberikan beasiswa untuk mendorong pembelajaran hanya mahasiswa penuh waktu. Oleh karena itu, tidak tepat untuk mengalokasikan beasiswa kepada seluruh biaya kuliah, termasuk mahasiswa non-penuh waktu, tetapi hanya mempertimbangkan dan memberikan beasiswa kepada mahasiswa penuh waktu.

Wakil Menteri Pendidikan dan Pelatihan memberikan beasiswa untuk "mendukung lulusan terbaik" (Foto: T. Phong).
Selain mengubah dan menambah jumlah penerima beasiswa, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga mengusulkan agar sekolah negeri mengalokasikan setidaknya 5% dari pendapatan SPP untuk dana beasiswa guna mendorong pembelajaran, yang merupakan penurunan sebesar 3% dibandingkan dengan tarif saat ini. Untuk sekolah swasta, tarifnya tetap 2%.
Pada saat yang sama, tingkat pengurangan didasarkan pada biaya kuliah siswa dari semua sistem pelatihan, bukan hanya siswa penuh waktu.
Khususnya, dalam draf ini, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengusulkan untuk mengubah dan menambah ketentuan bahwa guru lembaga pendidikan berkelanjutan berhak atas cuti musim panas seperti halnya guru pendidikan umum. Alasan penambahan peraturan di atas adalah karena kebijakan pemberian ijazah sistem pendidikan nasional bagi guru lembaga pendidikan berkelanjutan yang mengajar program pendidikan diterapkan serupa dengan guru pendidikan umum, tetapi Peraturan Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nomor 84/2020/ND-CP yang berlaku saat ini belum menetapkan cuti musim panas bagi kelompok ini.
Tambahan yang cukup praktis bagi para pelajar dalam draft tersebut, selain dua jenis angkutan umum yakni kereta api dan bus, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menambahkan tiga jenis angkutan umum lagi yang bisa memberikan diskon bagi pelajar, yakni: kereta layang, kereta bawah tanah, kapal feri. Sebab saat ini di banyak kota besar, angkutan umum bukan hanya bus saja, melainkan banyak pula yang lain seperti kereta layang, kereta bawah tanah...
Naskah lengkap draftnya ada di SINI
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/du-kien-cap-hoc-bong-cho-sinh-vien-tai-chuc-nhu-chinh-quy-20241016094112661.htm






Komentar (0)