
Dalam perjalanan pertamanya ke Tiongkok, Lea Hoffmann, seorang turis Jerman yang haus akan budaya Tiongkok, memilih cara menjelajah yang berbeda. Alih-alih mengambil foto kenang-kenangan seperti kebanyakan turis, di tempat perhentiannya di Kota Air Suzhou (Provinsi Jiangsu), ia menyusuri gang-gang kecil, mengamati dengan sabar, dan merasakan kehidupan sehari-hari di sana. "Saya ingin menjelajah lebih dalam untuk merasakan daya tarik abadi budaya tradisional Tiongkok," ujarnya.
Pengalaman Ibu Hoffmann mencerminkan tren yang sedang berkembang di kalangan wisatawan internasional: "wisata budaya Tiongkok." Alih-alih hanya mengunjungi landmark terkenal untuk "berkunjung", semakin banyak wisatawan yang memilih untuk mendalami budaya dan warisan Tiongkok yang semarak.
"Saya langsung tertarik dengan perpaduan unik Suzhou – tempat kota-kota kuno berdampingan dengan gedung pencakar langit modern," ujar Ibu Hoffmann. Baginya, Suzhou adalah tempat persinggahan yang tak terpisahkan dalam rencana perjalanan yang telah direncanakan dengan matang bersama teman-temannya. "Saya juga berencana mengunjungi Nanjing dan Xi'an, di mana saya pasti akan mencoba Hanfu untuk pengalaman budaya yang lebih lengkap," ujarnya penuh semangat.
Daya tarik pariwisata Tiongkok terbukti dari data tersebut. Pada paruh pertama tahun 2025, Shanghai sendiri menyambut 4,16 juta wisatawan internasional, termasuk 3,83 juta kunjungan menginap, jauh melampaui periode yang sama pada tahun 2024. Menurut platform pemesanan perjalanan Trip.com, pemesanan internasional ke kota tersebut meningkat sekitar 85% pada musim panas ini.
Tak hanya tertarik pada budayanya, banyak wisatawan mancanegara juga datang ke Tiongkok untuk menikmati hiburan dan olahraga . Matthew Stevens, seorang mahasiswa internasional di Nanjing, mengatakan ia sedang bersiap untuk mengajak seorang teman dari Afrika Selatan ke Jiangsu untuk menonton liga sepak bola amatir populer, Su Super League.
"Pertunjukan, acara olahraga, pameran, kuliner... semuanya menjadi alasan wisatawan datang ke Tiongkok," ujar Hu Di, direktur sebuah perusahaan perjalanan internasional di Suzhou. Menurutnya, semakin banyak wisatawan asing yang memilih rencana perjalanan multi-destinasi, menginap jangka panjang, dan tur yang dirancang khusus, alih-alih paket wisata massal.
Tren ini didorong oleh kebijakan visa terbuka. Menurut Administrasi Imigrasi Nasional, saat ini terdapat 76 negara yang menikmati pembebasan visa unilateral maupun bilateral dengan Tiongkok; 55 negara lainnya menikmati pembebasan visa transit. Pada paruh pertama tahun 2025 saja, Tiongkok menerima 13,64 juta kedatangan bebas visa, meningkat 53,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain faktor budaya, teknologi juga menjadi daya tarik bagi pengunjung. Di perkemahan musim panas internasional, kacamata realitas virtual (VR), pertunjukan cahaya drone, dan aplikasi kecerdasan buatan (AI) semakin populer. "Banyak mahasiswa asing khususnya tertarik pada teknologi seperti mobil tanpa pengemudi," ujar Xu Zihui, seorang penyelenggara di Institut Studi Luar Negeri Jiangsu.
Keinginan untuk mengeksplorasi sektor teknologi juga tercermin dalam tur ke pabrik mobil listrik dan perusahaan internet. "Mereka ingin melihat langsung kemampuan inovasi Tiongkok," ujar Zhou Zhanfeng, seorang karyawan China International Travel Service. Menurutnya, semakin kuatnya kehadiran teknologi global telah memperkuat kepercayaan terhadap produk "Buatan Tiongkok" dan membangkitkan rasa ingin tahu wisatawan.
Selain itu, berbelanja juga menjadi daya tarik utama pariwisata Tiongkok. Dari fesyen hingga elektronik, tren "berbelanja di Tiongkok" semakin meluas. Administrasi Perpajakan Negara Tiongkok menyatakan bahwa layanan "pengembalian pajak instan", yang akan diterapkan secara nasional mulai tahun 2025, telah membantu meningkatkan efisiensi ritel lebih dari 40%, dengan lebih dari 7.200 toko bebas bea beroperasi. Dalam 6 bulan pertama tahun ini, jumlah wisatawan yang memanfaatkan layanan ini meningkat 186% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
Selain itu, layanan dukungan bagi wisatawan internasional juga telah ditingkatkan. Sistem pembayaran seluler kini semakin populer dan menerima kartu bank internasional, sehingga memudahkan wisatawan untuk berbelanja.
Sumber: https://baolaocai.vn/du-lich-trung-quoc-bung-no-nho-xu-huong-trai-nghiem-moi-post881574.html






Komentar (0)