Hukuman terhadap FAT dijatuhkan setelah Komite Investigasi Etik Persatuan Sepak Bola (FAT), yang diketuai Amnuay Nimmano, meluncurkan penyelidikan pada 18 Mei. Banyak bukti yang dikumpulkan dari perkelahian di final sepak bola putra SEA Games ke-32 pada 16 Mei antara timnas U-22 Thailand dan timnas U-22 Indonesia.
FAT memberi sanksi tegas kepada oknum yang terlibat dalam insiden yang berdampak pada sepak bola Thailand di SEA Games 32
Investigasi selesai pada 22 Mei dan dilaporkan kepada FAT. Pada pagi hari tanggal 23 Mei, FAT mengumumkan: "Setelah investigasi oleh Komite Investigasi Etik. Semua pendapat sepakat bahwa Bapak Prasadchok Chokmoh, pelatih kiper, dan Bapak Mayed Madada serta Bapak Patrawut Wongsripuek, asisten dan ofisial tim, telah melakukan tindakan provokatif dan berperilaku tidak pantas dalam tugas mereka."
Dalam peran mereka, mereka seharusnya mengendalikan situasi dan memantau perilaku para pemain muda. Namun, mereka gagal menjalankan tugasnya, bahkan terlibat dalam perkelahian, tidak menghentikan para pemain, dan mencoreng citra sepak bola Thailand. Oleh karena itu, ketiganya dihukum larangan berpartisipasi dalam semua kegiatan tim nasional Thailand selama 1 tahun.
Sementara itu, dua pemain yakni Sophonwit Rakyath (penjaga gawang) dan Teerapak Pruengna (gelandang) yang terlibat langsung dalam perkelahian dengan timnas Indonesia U-22 juga melakukan pelanggaran berat terhadap aturan etika profesi.
"Namun, setelah insiden tersebut, Sophonwit Rakyath dan Teerapak Pruengna telah menyampaikan permintaan maaf yang tulus. Keduanya menyadari kesalahan mereka. Mereka juga pemain muda, baru berusia 21 dan 22 tahun. Oleh karena itu, FAT merasa perlu untuk mengurangi hukuman ke tingkat yang sesuai, agar mereka dapat segera kembali ke dunia sepak bola, dengan hukuman larangan bermain untuk semua tim Thailand selama 6 bulan," tambah pengumuman FAT.
Pelatih kepala tim Thailand U.22, Issara Sritaro, tidak dihukum dan akan terus memimpin tim di kualifikasi Asia U.23 mendatang.
Namun, ini hanyalah hukuman internal FAT. Perkelahian di final sepak bola putra SEA Games ke-32 juga sedang diselidiki oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan dilaporkan ke FIFA. Dalam waktu dekat, pasti akan ada lebih banyak hukuman terkait para pelanggar, dan sepak bola Thailand mungkin juga akan terlibat.
[iklan_2]
Tautan sumber










Komentar (0)