Selama berhari-hari setelah badai berlalu, wilayah An Nhon Bac kehilangan aliran listrik, sehingga petani aprikot tidak dapat mengairi lahan tepat waktu. Beberapa keluarga terpaksa menyewa pompa diesel dan bensin untuk menyelamatkan kebun mereka.
Bapak Pham Thanh Hoa (di perumahan Tam Hoa) bercerita: "Angin badai bertiup masuk, membawa uap air asin. Setelah badai, tidak ada hujan, menyebabkan daun aprikot mengering. Daun yang berguguran membuat kuncupnya mekar lebih awal. Orang-orang berusaha merawatnya. Jika ada pohon yang pulih, mereka berharap bisa menjualnya di akhir tahun untuk mendapatkan modal. Jika ada pohon yang berbunga lebih awal, mereka harus menerimanya dan menyimpannya untuk panen berikutnya."

Berbicara kepada wartawan, Bapak Nguyen Anh Dung, Ketua Komite Rakyat Distrik An Nhon Bac, menegaskan: "Aprikot kuning merupakan tanaman utama masyarakat di sini. Dengan situasi saat ini, banyak kebun aprikot akan berbunga lebih awal, dan masyarakat akan kehilangan hasil panen aprikot di akhir tahun. Kebanyakan petani aprikot meminjam dari bank untuk berinvestasi, sehingga dampak ini menciptakan tekanan yang besar. Pemerintah merekomendasikan agar provinsi dan bank memiliki kebijakan untuk memperpanjang utang, membekukan utang, dan mendukung pinjaman agar masyarakat dapat berinvestasi kembali."
Sumber: https://baogialai.com.vn/gan-120-ngan-chau-mai-vang-o-phuong-an-nhon-bac-bi-anh-huong-do-bao-so-13-post572297.html






Komentar (0)