Bagi mereka, pengelolaan keuangan tidak lagi terikat pada uang tunai, melainkan terbatas pada ponsel dan keran. Sementara itu, menurut berbagai statistik, di Vietnam, 98% Gen Alpha memiliki akses ke setidaknya satu jenis rekening keuangan: mulai dari rekening tabungan (57%), rekening toko aplikasi yang terhubung dengan pembayaran (54%), hingga dompet elektronik (52%). Angka-angka ini menunjukkan bahwa keuangan digital bukan lagi ranah orang dewasa, melainkan secara bertahap menjadi keterampilan hidup dasar bagi generasi baru – warga negara pertama yang lahir di dunia yang sepenuhnya terhubung.
Berbeda dengan generasi Milenial atau Gen Z yang harus terbiasa dengan internet, Gen Alpha lahir dikelilingi oleh teknologi. Khususnya, dompet elektronik seperti Momo, ZaloPay, atau ShopeePay, platform pembayaran uang sekolah, pembelian aplikasi, gim... telah membantu Gen Alpha membentuk kebiasaan bertransaksi dan berbelanja melalui dunia digital sejak dini. Hal ini membawa keuntungan yang jelas: Gen Alpha memiliki akses terhadap pemikiran keuangan lebih awal dibandingkan generasi lainnya. Banyak orang tua tidak lagi memberikan uang tunai kepada anak-anak mereka, melainkan mentransfer uang ke dompet elektronik agar mereka dapat berbelanja sendiri dan belajar mengelola anggaran. Di sisi positifnya, ini adalah awal dari kapasitas keuangan pribadi – sebuah keterampilan hidup yang penting dalam masyarakat modern.
Namun, sisi negatif dari kemudahan ini perlahan mulai terlihat. Ketika segala sesuatunya terpusat di ponsel, kemungkinan ketergantungan pada teknologi menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Insiden telekomunikasi, kehilangan jaringan, atau kesalahan sistem pembayaran dapat "membekukan" hidup mereka untuk sementara. Selain itu, risiko tereksposnya informasi pribadi, pencurian data keuangan, atau bentuk penipuan daring yang semakin canggih, menimbulkan banyak tantangan bagi keselamatan pengguna muda.
Generasi Alpha memasuki kehidupan dengan pesatnya perkembangan teknologi, tetapi yang perlu mereka pelajari bukan hanya bagaimana menggunakan teknologi, melainkan bagaimana hidup seimbang dengan teknologi. Mengetahui cara mengamankan informasi, membedakan informasi asli dan palsu di dunia maya, dan mempertahankan kemampuan beradaptasi ketika "jaringan hilang" atau teknologi terputus—itulah kemampuan bertahan hidup digital yang harus dilatih oleh generasi ini. Karena ketika dompet, kelas, teman, dan dunia hiburan berada dalam satu perangkat yang sama, ponsel bukan sekadar alat, melainkan "ekosistem kehidupan" Generasi Alpha. Dan di dunia di mana setiap transaksi hanya berjarak satu sentuhan, keberanian anak muda terletak pada kemampuan untuk mengendalikan teknologi, alih-alih membiarkan teknologi mengendalikan mereka.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/gen-alpha-va-vi-tien-trong-long-ban-tay-post821161.html






Komentar (0)