Harga kopi dalam negeri anjlok tajam
Harga kopi hari ini, 2 Desember, di pasar domestik mencatat penurunan tajam, dengan penurunan rata-rata sebesar 800 hingga 1.300 VND/kg di provinsi-provinsi Dataran Tinggi Tengah. Perkembangan ini mendorong harga beli di banyak tempat turun di bawah 112.000 VND/kg, berfluktuasi antara 110.500 - 111.300 VND/kg.

Daftar harga terperinci di beberapa lokasi utama:
| Lokal | Harga (VND/kg) | Perubahan (dari kemarin) |
|---|---|---|
| Lam Dong (Di Linh, Bao Loc, Lam Ha) | 110.500 | -800 VND/kg |
| Dak Lak (Cu M'gar) | 111.000 | -1.300 VND/kg |
| Dak Lak (Ea H'leo, Buon Ho) | 110.900 | -1.300 VND/kg |
| Dak Nong (Gia Nghia, Dak R'lap) | 111.100 - 111.200 | -1.300 VND/kg |
| Gia Lai (Pleiku, La Grai) | 110.600 | -1.200 VND/kg |
Perkembangan pasar dunia
Di pasar dunia, harga kopi mengakhiri sesi perdagangan dengan kerugian. Harga Robusta di bursa London turun tajam akibat tekanan dari informasi cuaca yang menguntungkan di Vietnam.
- Di bursa London , harga kopi Robusta berjangka untuk pengiriman Januari 2026 turun 93 USD/ton menjadi 4.472 USD/ton. Harga kopi Robusta berjangka untuk pengiriman September 2026 turun 63 USD/ton menjadi 4.165 USD/ton.
- Di bursa New York , harga kopi Arabika hanya turun tipis. Kontrak untuk pengiriman Desember 2025 turun 1,5 sen AS/pon (setara dengan 0,35%), menjadi 411,5 sen AS/pon.
- Harga kopi Arabika Brasil mengalami fluktuasi yang beragam. Kontrak pengiriman Desember 2025 turun 2,0 sen/lb, sementara kontrak September 2026 naik 3,85 sen/lb.

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
Harga kopi Robusta turun tajam, terutama karena meredanya kekhawatiran tentang gangguan pasokan di Vietnam. Menurut Reuters, Topan Koto telah melemah menjadi depresi tropis dan diperkirakan hanya akan berdampak kecil pada wilayah penghasil kopi di Dataran Tinggi Tengah. Cuaca kering dalam 1-2 hari terakhir juga telah membantu para petani kembali panen.
Sementara itu, harga kopi Arabika hanya turun tipis karena kekhawatiran akan kondisi kekeringan di Brasil masih berlanjut. Minas Gerais, wilayah penghasil Arabika terbesar di Brasil, hanya menerima 20,4 mm hujan minggu lalu, atau 39% dari rata-rata historis, menurut badan meteorologi Somar Meteorologia. Persediaan kopi Arabika yang dipantau oleh ICE juga turun ke level terendah dalam 1,75 tahun.
Faktor-faktor makro lainnya juga memengaruhi pasar. Pelonggaran regulasi Uni Eropa (UE) berdasarkan Peraturan Pengurangan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan penghapusan tarif oleh AS untuk beberapa komoditas, termasuk kopi Brasil, turut meredakan ketegangan dalam rantai pasok global.
Sumber: https://baolamdong.vn/gia-ca-phe-hom-nay-212-giam-sau-toi-1300-dongkg-406600.html






Komentar (0)