
Pasca banjir, tren penurunan harga sayuran hijau disebabkan oleh peningkatan pasokan, terutama sayuran berdaun. Data aktual di Hanoi menunjukkan bahwa harga banyak sayuran hijau mulai turun 20-30% dibandingkan puncaknya di bulan November. Kohlrabi harganya 12.000-17.000 VND/ekor, kembang kol putih 20.000 VND/tanaman, kubis 17.000 VND/kg; jenis kubis seperti kubis aprikot, kubis krisan, dan kubis manis berfluktuasi antara 10.000-12.000 VND/ikat... Tomat sendiri tetap di harga 60.000-70.000 VND/kg.
Banyak pedagang mengatakan bahwa meskipun harga telah turun signifikan, harga belum kembali ke tingkat sebelum badai, karena pasokan hanya pulih sebagian.
Selain itu, harga sayuran kemungkinan besar tidak akan turun drastis dalam jangka pendek karena pasokan belum sepenuhnya pulih. Selain itu, para pedagang masih mengumpulkan banyak stok untuk dibawa ke provinsi-provinsi bagian tengah, sehingga jumlah sayuran yang dikonsumsi tidak sebanyak biasanya.
Menurut Dinas Produksi Tanaman dan Perlindungan Tanaman, tahun ini banjir dan badai telah menyebabkan kerusakan parah pada industri produksi tanaman. Dinas telah mengirimkan surat yang meminta asosiasi dan pelaku usaha di bidang produksi tanaman dan perlindungan tanaman untuk berpartisipasi dalam mendukung daerah tersebut.
Banyak pelaku usaha telah menyumbangkan benih dan bahan. Dinas akan terus memberikan informasi tepat waktu kepada daerah-daerah agar dapat berproduksi secara proaktif, terutama untuk memastikan pasokan pangan menjelang Tahun Baru Imlek.
Tahun ini, banjir dan badai telah menyebabkan kerusakan parah pada sektor pertanian. Pada bulan Oktober dan November 2025 saja, total luas lahan yang rusak relatif besar, mencapai 113.925 hektar, meliputi: 14.700 hektar lahan padi, 39.663 hektar lahan sayuran, 59.000 hektar lahan tanaman industri, dan pohon tahunan. Badai No. 13 sendiri menyebabkan kerusakan sekitar 55.300 hektar; banjir pada akhir November menyebabkan kerusakan sekitar 58.600 hektar.
Kepala Dinas Pertanian dan Perlindungan Tanaman mengatakan, pihaknya akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih proaktif dalam berproduksi, terutama dalam rangka menjamin ketersediaan pangan menjelang Tahun Baru Imlek.
Pada saat yang sama, pantau situasi produksi secara ketat dan terapkan solusi perbaikan, terutama di wilayah Tengah Selatan yang sistem irigasinya rusak parah. Sintesiskan permintaan benih dan bahan yang diusulkan oleh daerah untuk terus mendukung pemulihan produksi tanaman musim dingin-semi pada tahun 2025-2026.
Sumber: https://vtv.vn/gia-rau-xanh-ha-nhiet-100251205094815868.htm










Komentar (0)