Harga lada domestik menurun di sebagian besar wilayah penghasil utama.
Harga lada dalam negeri pagi ini tercatat menurun di sebagian besar daerah, berfluktuasi antara 148.500 - 150.000 VND/kg.
Gia Lai mencatat penurunan paling tajam sebesar VND2.000/kg, menjadi VND148.500/kg. Harga lada ini menjadikan Gia Lai sebagai daerah dengan harga terendah di wilayah tersebut.
Dak Lak dan Dak Nong keduanya turun 1.000 VND/kg, menjadi 150.000 VND/kg.
Binh Phuoc dan Ba Ria - Vung Tau juga turun 1.000 VND/kg, harga lada umumnya dibeli pada 149.000 VND/kg.

Harga lada dunia anjlok di banyak negara produsen utama
Pada akhir sesi perdagangan terakhir, harga lada di pasar dunia cenderung menurun:
Harga lada hitam Indonesia mencapai 6.989 dolar AS/ton, turun 2% (147 dolar AS/ton). Harga lada hitam Malaysia juga turun 2,17% (200 dolar AS/ton), menjadi 9.000 dolar AS/ton.
Lada putih Muntok Indonesia turun 81 USD/ton menjadi 9.636 USD/ton.
Lada putih Malaysia turun 200 USD/ton, diperdagangkan pada 12.000 USD/ton.
Namun, harga lada hitam Brasil ASTA 570 tetap stabil pada USD 6.175/ton.
Di Vietnam, harga ekspor lada hitam terus bergerak sideways dalam kisaran 6.500 - 6.700 USD/ton, sementara harga ekspor lada putih tetap tidak berubah pada 9.250 USD/ton.
IPC menilai pasar lada pada akhir November menunjukkan diferensiasi yang jelas antarnegara. Di India, harga lada domestik dan ekspor menurun akibat melemahnya nilai tukar Rupee terhadap USD. Indonesia mempertahankan harga yang stabil berkat pasokan dan permintaan yang seimbang.
Malaysia mencatat kenaikan harga lada domestik karena penguatan Ringgit sebesar 1%, sementara harga ekspor cenderung sedikit menurun. Sri Lanka stabil sepanjang minggu karena pasokan dan permintaan tidak berfluktuasi secara signifikan.
Khususnya, harga lada domestik dan ekspor Vietnam meningkat tajam minggu lalu setelah dua minggu tidak berubah, mencerminkan permintaan yang lebih baik dari pasar.
Selama periode peninjauan, harga lada hitam Brasil, lada hitam Kamboja, dan lada putih Cina tetap stabil, tanpa fluktuasi besar.
Menurut IPC, Thailand mengimpor 6.448 ton lada dari Januari hingga September 2025. Vietnam terus memimpin dengan 5.479 ton, jauh melampaui pemasok lain seperti Indonesia, Malaysia, Cina, dan Brasil.
Posisi pasokan yang besar membantu harga lada Vietnam mempertahankan daya saing di pasar internasional, meskipun terjadi fluktuasi harga dunia yang beragam.
Sumber: https://baodanang.vn/gia-tieu-hom-nay-2-12-2025-giam-nhe-trong-nuoc-3312291.html






Komentar (0)