Penerapan kebijakan moneter dan manajemen pasar yang efektif penting untuk mendapatkan manfaat sekaligus meminimalkan dampak negatif fluktuasi harga emas terhadap perekonomian .
| Dr. Nguyen Si Dung berbagi perspektifnya tentang dampak tingginya harga emas terhadap perekonomian. (Sumber: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat) |
Harga emas di Vietnam pada bulan Mei 2024 meningkat tajam, terkadang melampaui angka 90 juta VND/tael.
Tepatnya, pada 15 Mei 2024, harga emas batangan SJC melonjak tajam hingga mencapai 90,2 juta VND/tael, sebelum kemudian turun sedikit. Harga ini sekitar 16,7 juta VND/tael lebih tinggi daripada harga emas dunia .
Harga emas yang tinggi dapat memengaruhi perekonomian dalam berbagai cara, tergantung pada peran emas dalam perekonomian suatu negara dan bagaimana investor dan konsumen bereaksi.
Berikut ini beberapa dampak utama tingginya harga emas terhadap perekonomian.
Pertama, hal ini meningkatkan biaya produksi dan berdampak pada inflasi. Harga emas yang lebih tinggi dapat meningkatkan biaya bagi industri yang menggunakan emas, seperti perhiasan dan teknologi. Hal ini dapat menyebabkan harga produk akhir yang lebih tinggi, yang berkontribusi pada inflasi.
Kenaikan harga emas juga sering kali menjadi tanda kekhawatiran inflasi. Ketika harga emas naik, hal itu mencerminkan devaluasi mata uang dan dapat berkontribusi terhadap inflasi karena konsumen dan bisnis menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang lebih tinggi.
Yang kedua adalah meningkatnya permintaan investasi terhadap emas dan pergerakan modal. Emas sering dianggap sebagai aset yang aman di saat ketidakstabilan ekonomi atau politik .
Seiring dengan meningkatnya harga emas, hal ini akan menarik lebih banyak investor yang ingin melindungi aset mereka dari risiko pasar. Seiring investor mengalihkan modal dari aset berisiko ke emas, hal ini dapat mengurangi investasi di sektor lain seperti saham, properti, dan bisnis, yang akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Ketiga, dampaknya terhadap impor dan ekspor serta cadangan devisa. Vietnam merupakan salah satu konsumen emas utama, sehingga harga emas yang tinggi dapat meningkatkan biaya impor emas. Hal ini dapat memengaruhi neraca pembayaran jika impor emas meningkat secara signifikan. Ketika harga emas tinggi, cadangan emas bank sentral dapat meningkat nilainya, yang berkontribusi pada peningkatan cadangan devisa. Namun, jika emas diimpor dalam jumlah besar, hal ini dapat menekan cadangan devisa.
Keempat, hal ini meningkatkan pengeluaran konsumen dan memengaruhi tabungan serta investasi pribadi. Harga emas yang tinggi dapat mengurangi daya beli konsumen karena meningkatnya biaya perhiasan dan produk terkait emas. Hal ini dapat menyebabkan penurunan konsumsi di sektor lain, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Ketika harga emas meningkat, orang cenderung menimbun lebih banyak emas daripada menabung atau berinvestasi di sumber daya lain, yang dapat mengurangi jumlah modal yang beredar dalam perekonomian.
Sebenarnya pengaruh-pengaruh yang disebutkan di atas ada sisi positif dan negatifnya.
Di sisi positifnya, emas sering dianggap sebagai aset safe haven di masa ketidakpastian ekonomi atau politik. Ketika harga emas naik, hal ini dapat menarik lebih banyak investor yang mencari perlindungan terhadap risiko, membantu menstabilkan sentimen pasar dan mengurangi kepanikan finansial.
Bank sentral yang membeli emas untuk meningkatkan cadangan devisa dapat membantu menstabilkan ekonomi nasional dan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap kekuatan keuangan negara.
Harga emas yang tinggi dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan pertambangan emas dan industri terkait, sehingga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Di sisi negatifnya, harga emas yang tinggi dapat menyebabkan inflasi karena nilai mata uang domestik turun dan biaya barang impor meningkat. Hal ini terutama penting bagi negara-negara yang sangat bergantung pada impor.
Harga emas yang tinggi dapat mendorong spekulasi, meningkatkan volatilitas pasar, dan menciptakan gelembung aset. Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan ketika gelembung tersebut pecah.
Karena orang-orang dan investor berbondong-bondong membeli emas, modal mungkin ditarik dari sektor lain seperti manufaktur, teknologi, dan jasa, yang menyebabkan kekurangan modal investasi untuk sektor-sektor penting lainnya dalam perekonomian.
Dengan dampak multidimensi seperti itu pada harga emas, apa yang seharusnya menjadi respons kebijakan?
Pertama-tama, Bank Negara perlu menerapkan kebijakan moneter yang tepat untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan nilai tukar ketika harga emas berfluktuasi. Penyesuaian suku bunga dan pengelolaan cadangan devisa merupakan langkah-langkah penting.
Kedua, perlu menyesuaikan regulasi impor emas untuk memastikan pasokan yang stabil dan mengurangi kesenjangan harga antara pasar domestik dan internasional. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada nilai tukar dan menstabilkan harga emas domestik.
Ketiga, perlu memperkuat pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan spekulasi dan penyelundupan emas untuk mencegah manipulasi pasar dan menjamin transparansi dan stabilitas pasar emas.
Pada akhirnya, harga emas yang tinggi dapat bermanfaat dalam hal pelestarian kekayaan dan stabilisasi sentimen pasar, tetapi juga dapat menyebabkan inflasi dan ketidakstabilan pasar jika tidak dikelola dengan baik. Kebijakan moneter dan manajemen pasar yang efektif penting untuk meraup manfaat dan meminimalkan dampak negatif volatilitas harga emas terhadap perekonomian.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/ts-nguyen-si-dung-gia-vang-cao-anh-huong-den-nen-kinh-te-theo-nhieu-cach-272750.html










Komentar (0)