"Akselerasi" dan "terobosan" ini sepenuhnya wajar mengingat investasi publik terus menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan. Angka pencairan sebesar 60,6% dalam 11 bulan, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menunjukkan upaya luar biasa dari daerah-daerah, terutama yang terdampak banjir, untuk mempertahankan kemajuan.
Namun, jarak antara "kemajuan yang wajar" dan "target penyelesaian 100%" masih merupakan perjalanan yang menantang. Oleh karena itu, dalam Surat Edaran Resmi 237 tentang percepatan pencairan modal investasi publik di bulan-bulan terakhir tahun 2025, Perdana Menteri meminta kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk menerapkan serangkaian solusi kuat yang memperkuat disiplin dan menciptakan tekanan positif. Solusi-solusi tersebut meliputi: menetapkan tanggung jawab para pimpinan secara jelas; menyusun rencana pencairan yang terperinci untuk setiap proyek dan mematuhinya secara ketat setiap minggu dan setiap bulan; mempublikasikan kemajuan mingguan; segera menangani hambatan-hambatan lama seperti pembebasan lahan, penambangan material, prosedur investasi, dll.
Dalam sprint ini, pencairan dana yang cepat memang diperlukan, tetapi pencairan yang tepat, standar, dan berkelanjutan juga sama pentingnya. Jika terjadi situasi konstruksi yang tergesa-gesa, penerimaan sementara, dan fokus pada pemenuhan jadwal alih-alih kualitas, perekonomian harus menanggung akibatnya berupa biaya perbaikan dan pemeliharaan serta hilangnya peluang pengembangan.
Agar dapat mencairkan modal investasi publik secepat, sebanyak mungkin, dan dengan kualitas terbaik, sementara waktunya sangat terbatas, pendekatannya harus lebih realistis. Alih-alih "mendesak dengan segala cara", investor perlu memprioritaskan proyek-proyek yang layak untuk dibangun atau disetujui, dan menghindari penyelesaian di akhir tahun. Dalam 55 hari tersisa, memilih tahap yang tepat yang dapat diselesaikan dengan aman dan efektif akan membantu menghindari tekanan untuk mempercepat proyek-proyek yang belum siap.
Penggunaan teknologi digital untuk memantau kemajuan dan kualitas secara real-time merupakan solusi yang layak, terutama ketika pemantauan di lokasi seringkali kewalahan pada tahap akhir. Peningkatan pemantauan komunitas dan independen juga akan membantu memastikan bahwa kecepatan tidak mengalahkan kualitas. Sebuah proyek yang tuntas membutuhkan partisipasi banyak pihak, terutama masyarakat itu sendiri, yang akan secara langsung menggunakan infrastruktur tersebut selama beberapa dekade mendatang.
Pada saat yang sama, kita harus terus menyingkirkan lembaga-lembaga dan memfasilitasi prosedur tanpa mengabaikan prinsip-prinsip transparansi dan kepatuhan. Cepat tetapi tidak tergesa-gesa, fleksibel tetapi tidak longgar, ini merupakan batasan penting untuk memastikan keamanan anggaran negara dan efektivitas investasi publik.
Dalam konteks perekonomian yang mengharapkan investasi publik sebagai pendorong utama untuk mencapai target pertumbuhan 8%, upaya untuk menyalurkan 100% investasi publik merupakan tujuan yang penting. Lebih penting lagi, setiap modal yang disalurkan harus menjadi satu meter jalan berkualitas, jembatan berkelanjutan, dan infrastruktur yang benar-benar melayani masyarakat dan pelaku usaha.
Jika 55 hari terakhir tahun ini digunakan bukan saja untuk berlomba mencapai target tetapi juga untuk mencapai garis akhir dengan pasti, investasi publik pada tahun 2025 tidak saja akan menjadi angka yang bagus, tetapi akan menjadi landasan pembangunan yang signifikan untuk tahun-tahun berikutnya.
Sumber: https://daibieunhandan.vn/giai-ngan-dau-tu-cong-55-ngay-nuoc-rut-10399721.html










Komentar (0)