![]() |
Google yakin bahwa pengguna akan menghadapi risiko keamanan yang serius saat menggunakan Wi-Fi publik. Foto: iStock . |
Peringatan tersebut dikeluarkan dalam laporan terbaru perusahaan untuk pengguna Android, di tengah lonjakan penipuan pesan teks. Google menyatakan 94% pengguna Android berisiko terkena serangan melalui layanan pesan tersebut, yang telah menjadi "aktivitas global canggih yang menyebabkan kerugian finansial dan tekanan emosional yang signifikan."
Peringatan keamanan siber Google sebelumnya difokuskan pada koneksi seluler 2G, yang tidak terenkripsi dan rentan terhadap eksploitasi. Jaringan 2G merupakan sumber utama serangan SMS, di mana peretas menggunakan menara seluler palsu untuk mengirim pesan penipuan massal ke perangkat terdekat.
Namun, rekomendasi untuk menghindari Wi-Fi publik ini kontroversial. Setiap saran umum yang menganjurkan pengguna untuk menghindari Wi-Fi gratis sama sekali seringkali ditentang oleh komunitas keamanan siber. Mengingat status Google sebagai "raksasa" di bidang teknologi, peringatan yang meluas ini dianggap sebagai langkah yang mengejutkan.
Perlu dicatat, Badan Keamanan Transportasi AS (TSA) juga mengeluarkan rekomendasi serupa awal tahun ini. TSA menyarankan para pelancong untuk menghindari penggunaan Wi-Fi publik gratis sebagai salah satu dari dua langkah utama untuk memastikan keamanan jaringan. Langkah lainnya adalah tidak menggunakan stasiun pengisian daya umum.
![]() |
Badan keamanan tertinggi Amerika juga menyarankan pengguna untuk menjauhi jaringan wifi yang tidak dikenal. Foto: Wired. |
Saran ini kontroversial. Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) telah mempertimbangkan perdebatan ini.
"Jaringan Wi-Fi publik, atau hotspot, di kedai kopi, mal, bandara, hotel, dan tempat-tempat lain memang praktis. Meskipun dulunya tidak aman, kini telah berubah," ujar FTC.
Di masa lalu, menghubungkan ke Wi-Fi publik menimbulkan risiko terungkapnya informasi karena sebagian besar situs web tidak menggunakan enkripsi data, sehingga memudahkan peretas untuk melacaknya, kata FTC.
Namun, keadaan telah berubah. Saat ini, sebagian besar situs web menggunakan enkripsi untuk melindungi informasi pengguna. Dengan semakin populernya teknologi enkripsi, mengakses internet melalui jaringan Wi-Fi publik secara umum menjadi lebih aman.
Penting untuk dipahami bahwa Wi-Fi publik tidak sepenuhnya berbahaya. Namun, pengguna tetap harus berhati-hati saat terhubung ke jaringan. Berikut aturan emas yang disarankan untuk melindungi data pribadi:
Matikan koneksi otomatis: Nonaktifkan koneksi otomatis ke jaringan Wi-Fi publik atau tidak dikenal.
Berhati-hatilah dengan portal tawanan: Jangan pernah mengunduh perangkat lunak atau memberikan data selain alamat email Anda ke portal tawanan.
Periksa enkripsi SSL: Pastikan semua koneksi situs web dienkripsi (periksa ikon gembok) dan jangan masukkan informasi login ke pop-up yang tidak biasa.
Verifikasi nama jaringan: Periksa kembali apakah nama jaringan Wi-Fi (SSID) adalah nama resmi lokasi (hotel, bandara, pusat perbelanjaan).
Prioritaskan VPN berbayar: Gunakan hanya layanan VPN berbayar yang tepercaya. VPN gratis atau tidak dikenal menimbulkan risiko keamanan yang lebih besar daripada tidak menggunakan VPN sama sekali.
Sumber: https://znews.vn/google-dung-dung-wi-fi-cong-cong-post1602405.html








Komentar (0)