![]() |
Haaland adalah sumber energi yang memberi semangat bagi tim Norwegia dengan ambisi Piala Dunianya. |
Erling Haaland berada di ambang Piala Dunia pertamanya. Inilah panggung impian setiap penyerang. Dan juga panggung yang telah lama dinantikan sepak bola Norwegia.
Tiket itu datang karena satu hal sederhana: Haaland di lapangan. Dia mencetak gol. Dia menciptakan kepanikan di setiap lini pertahanan. Dia adalah fondasi kebangkitan tim.
Norwegia hampir pasti lolos ke Piala Dunia 2026. Mereka hanya menunggu konfirmasi akhir, tetapi semuanya jelas dan solid. Haaland adalah pemain yang memimpin. Dia telah mencetak 19 gol dalam 15 pertandingan untuk Manchester City musim ini. Dia bahkan lebih berbahaya bagi tim nasional: 14 gol dalam tujuh pertandingan. Tidak ada tim besar yang bergantung pada pemain seperti Norwegia yang bergantung pada Haaland. Jika dia fit, mereka bagus. Jika tidak, mereka tersingkir.
Haaland lahir sebulan setelah Norwegia tersingkir dari EURO 2000. Itu adalah satu-satunya turnamen besar yang diikuti negara itu. Mereka hanya menang satu pertandingan melawan Spanyol, lalu gagal lolos. Norwegia hanya bermain di tiga Piala Dunia, semuanya di abad terakhir, dan tidak pernah lolos dari babak 16 besar. Sejarah itu membuat kembalinya Norwegia ke Piala Dunia semakin penting. Dan Haaland adalah katalisnya.
![]() |
Haaland dalam performa bagus. |
Banyak talenta terbaik dunia belum pernah bermain di Piala Dunia. George Best absen karena Irlandia Utara gagal lolos. Ian Rush dan Ryan Giggs juga terpinggirkan karena lemahnya Wales. George Weah, orang Afrika pertama yang memenangkan Ballon d'Or, tidak pernah membawa Liberia ke Piala Dunia. Mereka adalah bintang-bintang yang nasibnya telah ditentukan.
Daftar tersebut mencakup dua ikon sepak bola dunia: Di Stéfano dan Kubala. Kasus Di Stéfano bisa dibilang paradoks. Argentina tidak bermain di Piala Dunia 1950 dan 1954. Ia kemudian menjadi warga negara Spanyol. Namun, Spanyol tidak lolos ke Piala Dunia 1958. Ia cedera di Piala Dunia 1962. Menjelang tahun 1966, ia sudah memasuki usia senja. Sebuah karier yang gemilang, tetapi kehilangan satu halaman penting.
Haaland lebih beruntung daripada mereka. Ia datang di saat yang tepat ketika sepak bola Norwegia diuntungkan oleh format yang diperluas. Namun, resep suksesnya bukanlah keberuntungan. Melainkan kemampuannya yang luar biasa dalam mencetak gol.
Di usia 25 tahun, Haaland memasuki Piala Dunia dengan kedewasaan. Ia lebih kuat, lebih komplet, dan lebih matang dibandingkan beberapa musim lalu. Orang-orang tidak lagi melihat pemain muda yang meledak berdasarkan insting. Sebaliknya, mereka melihat mesin yang penuh perhitungan, bergerak dengan bijaksana dan menyelesaikannya dengan akurat.
![]() |
Tim Norwegia asuhan Haaland semakin dekat mendapatkan tiket ke Piala Dunia 2026. |
Norwegia bukanlah tim yang kuat. Namun, mereka memiliki sesuatu yang jarang dimiliki tim lain: pemain bintang yang menciptakan daya tarik bagi tim. Haaland bergerak dan sistem permainan berputar di sekelilingnya. Haaland mencetak gol dan moral tim melonjak. Haaland menguasai bola dan tak seorang pun berani maju. Kehadirannya adalah kekuatan yang dibutuhkan setiap tim kecil.
Piala Dunia adalah ajang para penyerang hebat membuktikan kelas mereka. Messi tahu itu ketika ia menundukkan kepala di puncak dunia di Qatar 2022, lalu langsung meraih Bola Emas. Haaland menghadapi kesempatan serupa. Ia memecahkan rekor di level klub. Namun, ia masih membutuhkan pencapaian internasional untuk masuk ke dalam grup legendaris. Jika Haaland bersinar di Piala Dunia, sepak bola kecil seperti Norwegia bisa menjadi kisah terbesar turnamen ini.
Norwegia tidak bermimpi memenangkan kejuaraan. Tapi mereka bisa memimpikan hal-hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Dan harapan itu datang dari satu orang. Badai bernama Haaland. Sebuah pembangkit tenaga nuklir yang dapat menerangi Piala Dunia.
Ia tiba di waktu yang tepat. Norwegia menunggu saat yang tepat. Dan panggung sepak bola terbesar di dunia siap menyambut kekuatan baru.
Sumber: https://znews.vn/haaland-mang-world-cup-ve-cho-na-uy-post1602447.html









Komentar (0)