Setelah penggabungan, Hai Phong menjadi salah satu daerah dengan lahan pertanian terbesar di Utara, dengan luas panen padi hampir 90.000 hektar dan lebih dari 40.000 hektar untuk setiap musim tanam. Bawang merah dan bawang putih pada musim dingin saja mencapai sekitar 7.000 hektar, termasuk dalam kelompok lahan produksi bawang merah dan bawang putih terbesar di negara ini. Namun, selama bertahun-tahun, produk pertanian Hai Phong sebagian besar dikonsumsi di dalam negeri, dan belum mencapai terobosan dalam ekspor karena "keterbatasan" kualitas.

Ibu Luong Thi Kiem, Wakil Direktur Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup Kota Hai Phong . Foto: Quang Dung.
Menurut Ibu Luong Thi Kiem, Wakil Direktur Departemen Pertanian dan Lingkungan Hidup Kota Hai Phong (DARD), penyebabnya berawal dari masalah kesehatan tanah. "Pada tahap awal, pupuk dan pestisida anorganik membantu meningkatkan produktivitas dan sangat mudah digunakan. Namun setelah beberapa dekade, kualitas tanah menurun, sistem mikroorganisme di dalam tanah terganggu, hama dan penyakit meningkat, dan petani terpaksa menggunakan lebih banyak bahan kimia," analisis Ibu Kiem.
Menurut Ibu Kiem, jika kita terus bercocok tanam dengan praktik "menambah pupuk - menambah bahan kimia", kualitas produk pertanian akan sulit memenuhi standar higiene dan keamanan pangan, bahkan akan semakin sulit memenuhi kriteria pasar yang menuntut. Oleh karena itu, Hai Phong bertekad bahwa jika ingin berubah, kita harus "mengolah dari akarnya", yaitu meningkatkan kesehatan tanah, menyeimbangkan nutrisi, mengurangi bahan kimia secara bertahap, dan menambah pupuk organik.
Selama bertahun-tahun, Hai Phong telah menerapkan model manajemen kesehatan tanaman terpadu (IPHM). Tahun ini, Kecamatan Nam An Phu terpilih sebagai model percontohan untuk pemulihan kesehatan tanah yang terkait dengan tanaman bawang musim dingin. Tanaman ini merupakan tanaman bernilai ekonomi tinggi di wilayah tersebut.
"Di sini, petani memiliki kebiasaan memupuk tanaman umbi-umbian dengan banyak fosfat. Tanahnya memang kelebihan fosfat, tetapi petani masih menggunakan formula lama. Ini adalah contoh umum pemupukan berdasarkan kebiasaan, bukan berdasarkan analisis kualitas tanah," ujar Ibu Kiem.
Berdasarkan hasil uji tanah, model ini dirancang untuk menyeimbangkan pupuk, meningkatkan kandungan organik, memprioritaskan produk ramah lingkungan, dan secara bertahap mengurangi pupuk kimia. Ketika tanah sehat, tanaman pun lebih sehat, hama dan penyakit pun berkurang, dan kualitas produk pertanian pun meningkat.

Hai Phong akan mengeluarkan kebijakan untuk mendukung mekanisasi, membantu petani membeli mesin pengolah tanah, sistem irigasi, mesin tanam, dll. untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Foto: Quang Dung.
Menurut Ibu Kiem, tujuan Kota Hai Phong bukan hanya berhenti pada beberapa model, tetapi menciptakan transformasi pertanian yang komprehensif. Saat ini, Hai Phong sedang membangun banyak mekanisme spesifik untuk mendukung produksi bersih, terutama di area sayuran dan tanaman musim dingin.
Untuk wilayah produksi seperti Nam An Phu, jika petani mengelola budidaya sesuai standar VietGAP, GlobalGAP, atau standar seperti Halal, Pemerintah Kota akan mendukung biaya sertifikasi, pelatihan, dan konsultasi teknis. "Kami sangat berharap bawang merah dan bawang putih Hai Phong dapat diekspor ke pasar-pasar seperti Halal—yang permintaan rempah-rempahnya sangat tinggi," ujar Ibu Kiem.
Selain itu, Hai Phong sedang mempersiapkan kebijakan untuk mendukung mekanisasi, membantu petani membeli mesin pengolah tanah, sistem irigasi, mesin tanam, dll., untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sistem penyimpanan dingin, pemrosesan awal, dan pemrosesan pascapanen juga termasuk dalam rencana prioritas untuk menghindari tekanan harga selama panen yang baik.
Ibu Kiem menambahkan bahwa poin penting lainnya adalah kebijakan perbaikan lahan. Pemerintah kota telah mengeluarkan mekanisme dukungan sebesar 10 juta VND/ha untuk area-area sulit seperti air asin, lahan terdegradasi, dll. Dukungan ini membantu para petani memperbaiki lahan mereka, meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap nutrisi, dan menciptakan fondasi bagi produksi berkelanjutan.
Mulai tahun 2026, Hai Phong akan menerapkan program "pemeriksaan kesehatan tanah" secara berkala di seluruh wilayahnya. Sampel tanah dari semua area tanam akan dianalisis untuk menentukan kesesuaian bagi setiap jenis tanaman, memberikan peringatan dini terhadap risiko degradasi, dan mengusulkan rencana penyesuaian. "Ini adalah pertama kalinya kami melakukan 'pemeriksaan umum' kesehatan tanah dalam skala sebesar ini. Dengan memahami kondisi tanah mereka, para petani dan masyarakat setempat akan dapat membuat keputusan yang lebih baik," tegas Ibu Kiem.
Semua upaya, dari model percontohan hingga kebijakan makro, ditujukan pada sasaran bersama untuk meningkatkan kualitas produk pertanian Hai Phong, membantu bawang merah, bawang putih, dan banyak tanaman lainnya tidak hanya berdiri kokoh di pasar domestik tetapi juga memenuhi standar internasional.
"Agar produk pertanian dapat memasuki supermarket atau saluran konsumsi bernilai tinggi, petani dan pelaku bisnis harus mengubah pola pikir mereka. Kota Hai Phong akan mendampingi dengan mekanisme khusus agar perubahan ini berlangsung lebih cepat dan sistematis," ujar Ibu Kiem.
Sumber: https://nongnghiepmoitruong.vn/hai-phong-se-tong-kiem-tra-suc-khoe-dat-tu-2026-d787522.html






Komentar (0)