
Delegasi Tran Thi Hoa Ry berbicara pada sesi diskusi pada pagi hari tanggal 11 November.
Melengkapi peraturan pelaksanaan putusan secara elektronik
Menurut delegasi Tran Thi Hoa Ry, tren persidangan daring dan penyelesaian kasus dengan unsur asing semakin populer, sementara rancangan Undang-Undang tentang Penegakan Putusan Perdata (yang diamandemen) belum menyebutkan secara jelas tentang organisasi penegakan putusan dalam lingkungan elektronik.
“Perlu ditentukan mekanisme penegakan putusan dan keputusan yang diputuskan melalui sistem persidangan daring atau yang melibatkan unsur asing untuk memastikan kelengkapan dan kelayakan,” usul delegasi Tran Thi Hoa Ry.
Delegasi Tran Thi Hoa Ry mengatakan bahwa penambahan ketentuan ini tidak hanya membantu memenuhi persyaratan transformasi digital di sektor peradilan tetapi juga konsisten dengan semangat Resolusi 27-NQ/TW tentang reformasi dan modernisasi kegiatan peradilan.
Masyarakat perlu memantau proses eksekusi melalui sistem elektronik.
Delegasi Tran Thi Hoa Ry menganalisis bahwa saat ini, orang-orang yang menjalani hukuman masih memantau perkembangannya melalui jalur tradisional, dan tidak ada mekanisme pemantauan langsung menggunakan teknologi.
"Perlu ditambahkan peraturan yang memungkinkan orang yang menjadi subjek penegakan hukum untuk mengakses, memantau, dan mengirimkan petisi melalui sistem elektronik. Ini merupakan cara untuk meningkatkan transparansi, mengurangi biaya, dan mencegah hal-hal negatif dalam proses penegakan hukum," ujar delegasi Tran Thi Hoa Ry.
Menurut delegasi Tran Thi Hoa Ry, penerapan model penegakan hukum secara elektronik juga membantu masyarakat memahami dengan jelas perkembangan, hak dan kewajiban kasus mereka, sehingga berkontribusi dalam memperkuat kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum.
Pembaruan peraturan tentang hipotek dan aset digital
Mengenai langkah-langkah untuk menegakkan putusan (Pasal 71), delegasi Tran Thi Hoa Ry mengusulkan penambahan peraturan khusus tentang aset yang digadaikan dan aset digital.
Mengenai aset yang dijaminkan di lembaga kredit, delegasi Tran Thi Hoa Ry mengusulkan agar penegakan hanya dapat dilakukan setelah keputusan pengadilan tentang prioritas pembayaran dibuat, untuk memastikan hak-hak sah para pihak.
Mengenai aset digital, aset virtual atau aset terenkripsi, delegasi Tran Thi Hoa Ry mengusulkan peraturan tentang bentuk pembekuan, penilaian dan lelang di lantai perdagangan elektronik yang diakui oleh Negara.
“Ini merupakan isu baru, namun perlu segera dilegalkan agar sejalan dengan realitas ekonomi digital,” tegas delegasi Tran Thi Hoa Ry.

Suasana sesi diskusi di aula pada pagi hari tanggal 11 November.
Perlu ada perlindungan hukum dan mekanisme keselamatan bagi petugas penegak hukum.
Menurut delegasi Tran Thi Hoa Ry, selama pelaksanaan hukuman, banyak petugas penegak hukum berada dalam bahaya, diancam, dihalangi, atau diserang saat menjalankan tugasnya. Namun, tidak ada mekanisme perlindungan yang memadai bagi mereka.
"Perlu ditambahkan peraturan yang memastikan bahwa petugas penegak hukum dilindungi oleh Negara dalam hal jiwa, kesehatan, kehormatan, dan diberikan dukungan hukum saat menjalankan tugas resmi," usul delegasi Tran Thi Hoa Ry.
Delegasi Tran Thi Hoa Ry mengatakan bahwa mendefinisikan hak dan tanggung jawab ini dengan jelas tidak hanya menjamin keselamatan kerja tetapi juga meningkatkan keseriusan hukum dan efektivitas penegakan putusan.
Hukum harus jelas, layak, dan sejalan dengan tren digital.
Di akhir pidatonya, delegasi Tran Thi Hoa Ry menekankan bahwa penyelesaian Undang-Undang tentang Penegakan Putusan Perdata (yang telah diamandemen) perlu ditempatkan dalam keseluruhan proses reformasi peradilan dan transformasi digital nasional. "Undang-undang ini harus jelas, layak, menjamin hak-hak para pihak yang sah, sekaligus menciptakan landasan hukum bagi penegakan putusan yang transparan, modern, dan efektif," ujar delegasi Tran Thi Hoa Ry.
Sumber: https://www.camau.gov.vn/thoi-su-chinh-tri/hoan-thien-luat-thi-hanh-an-minh-bach-so-hoa-va-bao-ve-nguoi-thuc-thi-cong-vu-290806






Komentar (0)