Hukum sebagai landasan perbankan digital
Berbicara pada pembukaan lokakarya, Associate Professor Dr. Nguyen Hoang Anh, Wakil Rektor Universitas Hukum - Universitas Nasional Vietnam , Hanoi, mengatakan bahwa transformasi digital di sektor perbankan sedang berlangsung pesat, menciptakan banyak model dan metode baru dalam penyediaan layanan, sekaligus menghadirkan tuntutan mendesak bagi sistem hukum saat ini. Dalam konteks perkembangan teknologi yang lebih cepat daripada kemampuan kebijakan untuk meresponsnya, hukum perlu memainkan peran utama, "selangkah lebih maju" untuk mendorong inovasi sekaligus memastikan stabilitas, keamanan, dan transparansi pasar keuangan dan perbankan.
Jika undang-undang tidak diperbarui dan disesuaikan dengan perubahan teknologi yang pesat, model perbankan digital baru dapat berkembang tak terkendali, yang mengakibatkan risiko sistemik, penipuan teknologi, dan hilangnya kepercayaan nasabah. Oleh karena itu, membangun koridor hukum yang transparan, sinkron, dan fleksibel merupakan faktor kunci, yang mendorong inovasi sekaligus menjamin keamanan pasar keuangan dan perbankan.
![]() |
| Associate Professor, Dr. Nguyen Hoang Anh, Wakil Rektor Universitas Hukum - Universitas Nasional Vietnam, Hanoi menyampaikan pidato pembukaan di Lokakarya. |
Proses transformasi digital di industri perbankan sedang diimplementasikan secara luas dengan banyak hasil yang luar biasa. Namun, kerangka hukumnya masih memiliki kekurangan yang perlu segera diselesaikan. Menurut Associate Professor, Dr. Le Thi Thu Thuy, Kepala Departemen Keuangan dan Hukum Perbankan, Universitas Hukum - Universitas Nasional Vietnam, Hanoi, salah satu tujuan penting dari proses transformasi digital di industri perbankan adalah mengoperasikan "bank digital" dalam arti sebenarnya, yaitu mendigitalkan proses bisnis secara komprehensif, mendistribusikan produk dan layanan melalui platform digital, serta menerapkan teknologi seperti big data, komputasi awan, dan kecerdasan buatan secara intensif.
![]() |
| Profesor Madya, Dr. Le Thi Thu Thuy, Kepala Departemen Hukum Keuangan dan Perbankan, Universitas Hukum - Universitas Nasional Vietnam, Hanoi menekankan konsep "perbankan digital", yang berarti digitalisasi menyeluruh proses bisnis, distribusi produk dan layanan melalui platform digital, dan penerapan teknologi modern yang kuat. |
Namun, pembentukan bank digital menimbulkan serangkaian permasalahan hukum baru, mulai dari identifikasi nasabah elektronik (eKYC), perlindungan data pribadi, pembagian dan penyimpanan informasi, hingga tanggung jawab hukum pihak ketiga dalam penyediaan layanan teknologi. Oleh karena itu, pengembangan kerangka hukum untuk bank digital perlu dibarengi dengan peningkatan kapasitas pengawasan lembaga pengelola, sekaligus mendorong lembaga kredit untuk menerapkan perangkat teknologi canggih guna memastikan keamanan dan keselamatan data serta meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap layanan digital. Hal ini dianggap sebagai fondasi penting bagi industri perbankan Vietnam untuk berkembang secara aman dan berkelanjutan di era digital, tegas Associate Professor Dr. Le Thi Thu Thuy.
Dari pengalaman internasional hingga kebutuhan domestikasi di Vietnam
Dari perspektif perbandingan, Associate Professor Dr. Pham Thi Giang Thu, Presiden Pusat Arbitrase Komersial dan Investasi Vietnam, memberikan gambaran umum tentang undang-undang perbankan digital di Tiongkok, Singapura, dan Malaysia, dengan demikian menunjukkan pelajaran berharga bagi Vietnam dalam membangun mekanisme pengujian terkendali (sandbox) dan kerangka kerja perizinan terpisah untuk bank digital.
Menurut Ibu Thu, Vietnam perlu segera menginternalisasi regulasi yang jelas dan transparan tentang aktivitas perbankan digital, terutama standar identifikasi nasabah elektronik, pemantauan risiko penipuan, dan perlindungan pengguna di lingkungan daring, terutama penelitian percontohan tentang mata uang digital bank sentral (CBDC).
![]() |
| Associate Professor, Dr. Pham Thi Giang Thu, Presiden Pusat Arbitrase Komersial dan Investasi Vietnam, memberikan perspektif komparatif tentang hukum perbankan di dunia. |
Sementara itu, Pengacara Phan Thi Hong Thuy, Direktur Hukum MUFG Bank Vietnam, menganalisis secara mendalam dampak hukum dari transaksi elektronik yang ada saat ini. Phan Thi Hong Thuy menyarankan agar Vietnam segera menerbitkan pedoman terpadu tentang tanda tangan digital, dokumen elektronik, dan mekanisme pembuktian dalam sengketa yang timbul dari transaksi daring. Phan Thi Hong Thuy juga menekankan bahwa penerbitan pedoman yang terperinci akan membantu menyatukan penerapan tanda tangan digital, dokumen elektronik, dan mekanisme pembuktian dalam praktik, sehingga meminimalkan sengketa hukum dan meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap layanan perbankan digital. Di saat yang sama, peraturan ini perlu dirancang secara fleksibel untuk melindungi hak-hak pengguna dan tidak menghambat inovasi serta pengembangan model bisnis digital baru.
![]() |
| Pengacara Phan Thi Hong Thuy, Direktur Hukum MUFG Bank Vietnam, berbicara di Lokakarya |
Memperkuat identifikasi risiko dan pencegahan kejahatan siber di lingkungan digital
Menghadapi gelombang digitalisasi perbankan yang kuat, Ibu Nguyen Thi Thuy Ngoc, mantan Wakil Direktur Departemen Anti Pencucian Uang, Bank Negara Vietnam (SBV), menunjukkan serangkaian risiko baru dalam aktivitas perbankan digital, seperti kejahatan teknologi tinggi, penipuan data, pencucian uang, dll. Ibu Ngoc menekankan bahwa risiko-risiko ini tidak hanya secara langsung mengancam keamanan sistem keuangan, tetapi juga memengaruhi kepercayaan nasabah terhadap layanan perbankan digital.
![]() |
| Ibu Nguyen Thi Thuy Ngoc, mantan Wakil Direktur Departemen Anti Pencucian Uang, Bank Negara Vietnam, menyampaikan makalah di Lokakarya tersebut. |
Belakangan ini, Bank Negara telah menerapkan berbagai langkah proaktif untuk mengidentifikasi, mencegah, dan memitigasi risiko-risiko ini, termasuk mengembangkan kerangka kerja panduan manajemen risiko teknologi informasi, memantau transaksi yang tidak lazim, dan berkoordinasi erat dengan otoritas yang berwenang dalam mendeteksi dan menangani penipuan, pencucian uang, dan kejahatan teknologi tinggi. Ibu Ngoc juga menekankan bahwa lembaga kredit perlu secara aktif menerapkan teknologi modern seperti big data, kecerdasan buatan, dan analisis perilaku transaksi untuk meningkatkan kapasitas pengendalian risiko, sekaligus memastikan kepatuhan penuh terhadap peraturan perundang-undangan, melindungi hak-hak nasabah, dan menjaga stabilitas sistem perbankan di era digital.
![]() |
| Gambaran Umum Lokakarya |
Para pakar banyak membahas kerangka hukum di bidang terkait, terutama undang-undang tentang perlindungan data pribadi, penjaminan simpanan, aset digital, dan sebagainya. Sebagian besar berpendapat bahwa sinkronisasi antara dokumen hukum khusus dan regulasi perbankan digital akan menciptakan fondasi yang kokoh bagi penerapan model bisnis perbankan baru, sekaligus membatasi risiko hukum dan teknologi, meningkatkan kepercayaan nasabah, dan berkontribusi dalam mendorong transformasi digital berkelanjutan di industri perbankan.
Source: https://thoibaonganhang.vn/hoan-thien-phap-luat-ve-ngan-hang-trong-boi-canh-chuyen-doi-so-173570.html












Komentar (0)