Menurut informasi dari panitia penyelenggara, pada 3-5 Agustus, tim Vietnam berkompetisi di final internasional AIMO 2025 di Tokyo University of Foreign Studies, Jepang, dengan lebih dari 3.500 peserta dari 21 negara dan wilayah. Setelah berhari-hari berkompetisi secara ketat, tim ini meraih hasil yang luar biasa, termasuk: 1 Kejuaraan, 10 Medali Emas, 7 Medali Perak, dan 4 Medali Perunggu.
Pemenang Kejuaraan AIMO 2025 adalah Phan Thanh Huy, kelas 12, Sekolah Menengah Atas Berbakat Hanoi -Amsterdam (Hanoi).
"Setelah kompetisi, saya tidak menyangka akan memenangkan hadiah besar. Hasil yang saya raih sungguh mengejutkan. Saya merasa sangat terhormat dan bangga telah berkontribusi membawa Vietnam ke peta dunia ," ujar Thanh Huy dalam sesi diskusi pada sore hari tanggal 6 Agustus di Koran Tien Phong .

Phan Thanh Huy. (Foto: Panitia Penyelenggara)
Thanh Huy mengatakan ia mengikuti ujian AIMO 2025 dengan pikiran yang cukup santai karena sebelumnya ia telah mengikuti banyak kompetisi matematika. Perbedaan terbesar kali ini adalah ia mewakili siswa Vietnam, yang membuat Huy merasa jauh lebih bertanggung jawab dan tertekan.
Berbagi metode belajarnya, Thanh Huy menekankan bahwa satu-satunya cara untuk menjadi ahli dalam suatu mata pelajaran, terutama Matematika, adalah dengan berusaha keras dan berdedikasi. Siswa laki-laki ini percaya bahwa siapa pun dapat berkembang dan belajar dengan baik jika mereka berusaha.

Para pelajar Vietnam menerima medali dan hadiah pada upacara penghargaan AIMO. (Foto: Panitia Penyelenggara)
Menurut Bapak Bui Van Phuong, Ketua Dewan Direksi Perusahaan Saham Gabungan Tien Phong, Kepala Delegasi AIMO Vietnam 2025, meskipun waktu persiapannya singkat, hanya 2 bulan, panitia penyelenggara mampu menyelenggarakan kompetisi nasional, memilih 22 siswa dari 2.500 kandidat untuk berpartisipasi dalam babak final internasional.
"Tahun ini, tim Vietnam memiliki peserta paling sedikit, tetapi 100% berhasil memenangkan hadiah. Ini merupakan pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi tim Vietnam yang berpartisipasi dalam AIMO," ujar Bapak Phuong, seraya menekankan bahwa AIMO bukan hanya kompetisi matematika, tetapi juga sebuah perjalanan pembelajaran dan integrasi, di mana siswa dilatih dalam berpikir, bahasa akademis internasional, keterampilan kerja sama tim, dan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan multikultural.
AIMO 2025 pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012 oleh Komite Olimpiade Matematika Asia, dengan partisipasi lebih dari 20 negara dan wilayah. AIMO 2025 merupakan arena bermain akademis yang tidak hanya membantu siswa mencoba matematika dalam bahasa Inggris, tetapi juga melatih kemampuan berpikir logis, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan integrasi global.
Vietnam bergabung dengan AIMO pada tahun 2019 dan dengan cepat menegaskan posisinya dengan lebih dari 200 medali internasional.
Sumber: https://vtcnews.vn/siswa-vietnam-menang-prestasi-besar-di-chau-a-math-school-2025-ar958326.html










Komentar (0)