Pasukan Houthi mengatakan pada tanggal 16 Maret mereka telah menyerang kelompok penyerang kapal induk AS di Laut Merah dan akan menargetkan kapal-kapal komersial AS yang melewati perairan tersebut setelah Gedung Putih mengatakan telah melenyapkan para pemimpin senior pasukan tersebut di Yaman.
Sebuah kapal perang AS meluncurkan rudal dari lokasi yang tidak diketahui di wilayah kendali CENTCOM pada tanggal 15 Maret.
Reuters pada 17 Maret mengutip informasi dari Houthi bahwa pasukan ini meluncurkan serangkaian rudal balistik dan kendaraan udara nirawak (UAV) ke kapal induk USS Harry S. Truman dan kapal perang AS di Laut Merah. Ini merupakan aksi militer sebagai tanggapan atas serangan AS terhadap posisi Houthi di Yaman pada 15 Maret (waktu setempat).
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kapal perang AS menembak jatuh 11 drone pada 16 Maret. Tidak ada satu pun drone yang mendekati USS Harry S. Truman. Pasukan AS juga melacak sebuah rudal yang mendarat di perairan lepas pantai Yaman dan tidak menimbulkan ancaman bagi AS.
Pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi mengatakan pada 16 Maret bahwa pasukannya akan terus menyerang kapal-kapal AS di Laut Merah selama AS melanjutkan kampanye militernya melawan Houthi di Yaman.
Berbicara di Fox News pada hari yang sama, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menegaskan bahwa Pentagon akan terus menyerang Houthi di Yaman sampai musuh berhenti menyerang aktivitas maritim di wilayah tersebut.
Otoritas kesehatan yang dikendalikan Houthi mencatat sedikitnya 53 orang tewas dalam serangan udara AS pada tanggal 15 Maret.
The New York Times melaporkan bahwa Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS telah mengoordinasikan serangan terhadap puluhan target Houthi di Yaman, yang secara resmi meluncurkan kampanye militer AS terbesar di Timur Tengah sejak Presiden Donald Trump menjabat.
Dalam perkembangan terbaru, TV Al Masirah melaporkan pada dini hari tanggal 17 Maret bahwa AS telah melancarkan dua serangan udara di Hodeidah. Hodeidah adalah kota terbesar keempat di Yaman dan memiliki pelabuhan di Laut Merah.
Gedung Putih merilis gambar Presiden AS Donald Trump yang mengamati dari jarak jauh kampanye serangan pembukaan di Yaman
Foto: Gedung Putih/Reuters
Presiden AS Donald Trump telah menyetujui operasi militer terbesar di Timur Tengah sejak ia menjabat. Gedung Putih pada 16 Maret merilis beberapa gambar yang menunjukkan sang pemimpin menyaksikan serangan pembuka oleh militer AS pada 15 Maret.
Presiden Trump juga meminta Iran untuk segera berhenti mendukung Houthi, dan memperingatkan bahwa ia akan meminta pertanggungjawaban Iran jika negara itu ikut campur dan mengambil tindakan yang mengancam Amerika Serikat.
Kemudian, Jenderal Hossein Salami, kepala Korps Garda Revolusi Islam Iran, menegaskan bahwa Iran akan menanggapi dengan keras setiap serangan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada 16 Maret meminta semua pihak untuk menahan diri dan menghentikan semua aktivitas militer di Yaman.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov meminta mitranya dari AS Marco Rubio untuk berhenti menggunakan kekerasan dan penting bagi semua pihak untuk duduk di meja perundingan guna membahas dan menemukan solusi, menurut TASS.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/houthi-tan-cong-nhom-tac-chien-tau-san-bay-my-18525031706163655.htm






Komentar (0)