
Orang-orang berbelanja di sebuah supermarket di Millbrae, AS. (Foto: THX/TTXVN)
Dana Moneter Internasional (IMF) telah menunjukkan beberapa tanda meningkatnya tekanan pada perekonomian AS dan memperkirakan ekonomi terbesar di dunia itu akan melambat pada kuartal keempat tahun ini. Kurangnya data ekonomi yang akurat akibat penutupan sebagian pemerintahan Presiden Donald Trump yang berlangsung selama 43 hari, telah menyulitkan IMF untuk memberikan penilaian yang terperinci dan efektif terhadap perekonomian AS.
Dalam sebuah pernyataan pada tanggal 13 November, juru bicara IMF Julie Kozack mengatakan ekonomi AS telah menunjukkan ketahanan selama beberapa tahun terakhir, tetapi lembaga tersebut sekarang melihat faktor-faktor yang membebani aktivitas ekonomi seperti menurunnya permintaan domestik, melambatnya pertumbuhan lapangan kerja, dan dampak ketegangan tarif...
IMF menyatakan bahwa penutupan sebagian pemerintah AS yang berkepanjangan akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan pada kuartal keempat, kemungkinan lebih rendah dari proyeksi 1,9% yang dibuat bulan lalu. Namun, dampaknya kemungkinan akan berbalik pada kuartal berikutnya, serupa dengan penutupan pemerintah AS sebelumnya.
Terkait inflasi, IMF menegaskan kembali pandangannya bahwa inflasi AS berada di jalur yang tepat untuk kembali ke target 2% Federal Reserve. Namun, tarif akan meningkatkan risiko inflasi, sementara perlambatan pertumbuhan lapangan kerja akan semakin mempersulit pilihan kebijakan moneter The Fed.
IMF menyatakan bahwa inflasi di AS "terkendali dengan baik", tetapi juga mencatat bahwa meskipun laju kenaikan harga telah melambat, harga yang lebih tinggi menyebabkan kesulitan bagi beberapa segmen masyarakat.
Sumber: https://vtv.vn/imf-nhan-thay-nhieu-yeu-to-bat-loi-doi-voi-kinh-te-my-100251114085709292.htm






Komentar (0)