Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

IMF: Vietnam akan terus menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia, perhatikan tantangan inflasi

Việt NamViệt Nam25/10/2024

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan perekonomian Vietnam akan terus tumbuh stabil pada tahun 2024 dengan PDB yang diharapkan mencapai 6,1%. Namun, kenaikan indeks harga konsumen (IHK) menjadi 4,1% menimbulkan tantangan besar dalam mengendalikan inflasi.

Menurut perkiraan terbaru dari laporan World Economic Outlook pada Oktober 2024 dari Dana Moneter Internasional (IMF), Vietnam akan terus menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia, meskipun masih menghadapi banyak tekanan dari inflasi dan fluktuasi ekonomi internasional. Pertumbuhan PDB: Mempertahankan kecepatan tetapi membutuhkan terobosan Proyeksi pertumbuhan PDB IMF sebesar 6,1% untuk Vietnam masih menempatkan Vietnam dalam kelompok ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia. Faktor utama yang membantu Vietnam mempertahankan kecepatan ini adalah stabilitas arus investasi langsung asing (FDI) , terutama di industri teknologi tinggi, elektronik, dan manufaktur. Proyek investasi di bidang ini tidak hanya membantu meningkatkan nilai tambah tetapi juga memperkuat posisi Vietnam dalam rantai pasokan global.
IMF: Việt Nam sẽ tiếp tục là nền kinh tế tăng trưởng nhanh nhất châu Á, chú ý thách thức từ lạm phát
Namun, menurut IMF, tingkat pertumbuhan ini masih belum lebih unggul dari perkiraan sebelumnya. Alasan utamanya berasal dari penurunan permintaan global dan ketidakstabilan dalam rantai pasokan internasional. IMF menekankan bahwa peralihan global dari produksi barang ke jasa, bersama dengan perlambatan ekonomi utama seperti Tiongkok, dapat memengaruhi permintaan ekspor Vietnam. Namun, pasar domestik Vietnam masih diharapkan mempertahankan momentum pertumbuhan berkat pemulihan konsumsi domestik yang kuat dan kebijakan dukungan dari pemerintah . Inflasi diperkirakan sedikit meningkat: Tantangan bagi ekonomi Vietnam Poin penting dalam perkiraan IMF adalah meningkatnya tekanan inflasi. Dengan CPI yang diperkirakan mencapai 4,1% pada tahun 2024, Vietnam menghadapi risiko inflasi, baik eksternal maupun internal. IMF menunjukkan bahwa meskipun harga energi global diperkirakan sedikit menurun, ketidakstabilan di pasar minyak global dan faktor geopolitik dapat terus membuat harga minyak tetap tinggi, sehingga mendorong biaya produksi dan harga konsumen.
IMF: Việt Nam sẽ tiếp tục là nền kinh tế tăng trưởng nhanh nhất châu Á, chú ý thách thức từ lạm phát
Selain itu, arus masuk FDI yang kuat ke Vietnam juga dapat meningkatkan pasokan uang, sehingga meningkatkan tekanan inflasi. Khususnya, ketika perekonomian terus menerima modal dalam jumlah besar, risiko ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan uang akan meningkat, sehingga menimbulkan tantangan bagi Bank Negara dalam menjalankan kebijakan moneter secara efektif.
Fluktuasi dan tantangan global bagi Vietnam IMF juga menekankan bahwa fluktuasi kebijakan fiskal dan moneter di negara-negara ekonomi utama seperti AS dan Tiongkok akan berdampak kuat pada negara-negara ekonomi berkembang seperti Vietnam. Jika Federal Reserve AS (Fed) terus mempertahankan kebijakan moneter yang ketat, aliran modal dapat ditarik dari pasar negara berkembang, yang memberikan tekanan pada nilai tukar Vietnam dan menciptakan risiko inflasi impor. Laporan Stabilitas Keuangan Global IMF juga memperingatkan risiko dari pengetatan kebijakan moneter global, yang dapat meningkatkan biaya pinjaman dan mengurangi investasi asing di pasar negara berkembang, termasuk Vietnam. Dengan ekonomi yang sangat bergantung pada ekspor, Vietnam perlu berhati-hati terhadap guncangan dari harga komoditas dan gangguan rantai pasokan.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, IMF merekomendasikan agar Vietnam melanjutkan kebijakan fiskal dan moneternya yang fleksibel. Pengendalian harga melalui penyesuaian suku bunga dan pengendalian pasokan uang akan diperlukan untuk memastikan stabilitas makroekonomi. Di saat yang sama, pemerintah Vietnam harus meningkatkan langkah-langkah untuk melindungi daya beli masyarakatnya, terutama kelompok berpenghasilan rendah, guna memitigasi dampak negatif inflasi. Selain itu, IMF juga merekomendasikan agar Vietnam mempertimbangkan peningkatan investasi di sektor-sektor berkelanjutan, seperti energi terbarukan dan teknologi bersih, untuk mengurangi ketergantungannya pada impor energi dan meningkatkan kemandirian ekonominya. Hal ini tidak hanya akan membantu mengurangi tekanan inflasi tetapi juga menciptakan kondisi bagi pembangunan berkelanjutan dalam jangka panjang.

nguoiquansat.vn

Sumber: https://nguoiquansat.vn/imf-viet-nam-se-tiep-tuc-la-nen-kinh-te-tang-truong-nhanh-nhat-chau-a-chu-y-thach-thuc-tu-lam-phat-170221.html

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Setiap sungai - sebuah perjalanan
Kota Ho Chi Minh menarik investasi dari perusahaan FDI dalam peluang baru
Banjir bersejarah di Hoi An, terlihat dari pesawat militer Kementerian Pertahanan Nasional
'Banjir besar' di Sungai Thu Bon melampaui banjir historis tahun 1964 sebesar 0,14 m.

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Saksikan kota pesisir Vietnam menjadi destinasi wisata terbaik dunia pada tahun 2026

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk